Perang Gaza

Israel Tutup Masjid Ibrahimi dan Larang Jamaah Laksanakan Shalat

Sheikh Mutaz Abu Sneina, direktur Masjid Ibrahimi, melaporkan bahwa masjid tersebut ditutup pada dini hari tanpa pemberitahuan sebelumnya, namun orang

Editor: Ansari Hasyim
ANADOLU AGENCY
Para pemukim Yahudi di halaman Masjid Ibrahimi Hebron. 

SERAMBINEWS.COM - Tentara pendudukan Israel hari ini menyerbu kota Hebron, di Tepi Barat yang diduduki, menutup Masjid Ibrahimi dan mencegah jamaah Muslim masuk, menurut saksi mata dan otoritas setempat.

Saksi mata mengatakan pasukan Israel menyerbu daerah Wadi Al-Hariya, menggeledah beberapa rumah. 

Serangan itu juga menargetkan daerah Jabal Abu Rumman, tempat tentara dan penembak jitu terlihat mengambil posisi di atap-atap bangunan tempat tinggal, imbuh mereka.

Sheikh Mutaz Abu Sneina, direktur Masjid Ibrahimi, melaporkan bahwa masjid tersebut ditutup pada dini hari tanpa pemberitahuan sebelumnya, namun orang-orang Yahudi diizinkan masuk ke tempat suci umat Islam tersebut. 

"Pasukan pendudukan menutup masjid tersebut sejak pukul 4:00 pagi tanpa peringatan, mencegah jamaah masuk," kata Abu Sneina.

Baca juga: Agustus 2024 Jadi Bulan Paling kelam Bagi Israel, IDF Hampir Tenggelam dalam Lumpur Gaza

Militer Israel mengonfirmasi penutupan masjid tersebut dalam sebuah pernyataan di akunnya di X. 

Mereka mengutip kekhawatiran keamanan menyusul "operasi sabotase" Jumat malam di blok permukiman ilegal Gush Etzion dan permukiman Karmei Tzur sebagai alasan untuk meningkatkan inspeksi dan pemeriksaan keamanan bagi jamaah Palestina. 

Militer menambahkan bahwa masjid tersebut ditutup sementara karena alasan keamanan dan kemudian dibuka kembali dengan langkah-langkah keamanan yang ketat.

Penggerebekan dan penutupan masjid itu terjadi beberapa jam setelah tiga perwira Israel, termasuk seorang komandan brigade, terluka dalam ledakan bom mobil di persimpangan Gush Etzion di Tepi Barat selatan. 

Ledakan itu bertepatan dengan serangan di permukiman Karmei Tzur di dekatnya.

Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu. 

Menurut sumber-sumber Palestina, sedikitnya 674 warga Palestina telah tewas, hampir 5.400 orang terluka, dan lebih dari 10.300 orang ditangkap di Tepi Barat selama periode yang sama.

Situasi terus meningkat, dengan Israel melancarkan serangan terbesarnya di Tepi Barat yang diduduki dalam dua puluh tahun.

Israel Angkat Gubernur Tetap untuk Gaza, Sinyal Rencana Pendudukan Jangka Panjang

Dalam sebuah langkah yang telah menimbulkan kekhawatiran serius tentang niat jangka panjang Israel untuk Gaza, militer Israel telah mengumumkan pembentukan posisi baru: "Kepala Perwira Gaza." 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved