Berita Bireuen

Penyakit Difteri Terdeteksi Lagi di Bireuen, Ini Penyebabnya

Penyakit tersebut dapat menyerang orang-orang dari segala usia dan berisiko menimbulkan infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Dok Humas
Kadiskes Bireuen, dr Irwan 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Penyakit difteri atau penyakit radang tenggorokan dan masalah pernafasan setelah lama tidak ditemukan terdeteksi lagi Bireuen, penyebabnya infeksi bakteri corynebacterium diphteriae yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat mempengaruhi kondisi kulit.

Hal tersebut disampaikan Kadiskes Bireuen, dr Irwan kepada Serambinews.com, Jumat (13/9/2024)  berdasarkan data berbagai jenis penyakit disampaikan para kepala Puskesmas dalam pertemuan rapat koordinasi mencegah berbagai penyakit menular langsung atau tidak langsung berpotensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) selama dua hari, Rabu dan Kamis (11-12/9/2024).

Kadiskes menyebutkan, penyakit tersebut berdasarkan data, jumlah suspek kasus difteri dari Januari sampai Agustus ada enam kasus, dari jumlah tersebut dua positif difteri dan pasiennya sudah sembuh keduanya.  

“Ada enam penderita, hasil pemeriksaan dua positif difteri dan sudah sembuh,” ujarnya.

Baca juga: 609 Pengawas Pemilihan Gampong Bireuen Dilantik, Ini Tugasnya

Penyakit tersebut katanya,  salah satupenyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau
luka terbuka. Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan. 

Penyakit tersebut dapat menyerang orang-orang dari segala usia dan berisiko menimbulkan infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. 

Gejala penyakit tersebut kata Kadiskes antara lain apabila seseorang terinfeksi  gejalanya antara lain demam dan menggigil, mengalami nyeri di tenggorokan dan suara serak.

Pasien akan sulit bernapas atau napas yang cepat, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan lemas dan lelah dan sejumlah gejala lainnya. 

Bagi masyarakat yang mengalami gejala tersebut untuk segera memeriksa ke tempat pelayanan kesehatan untuk
dilakukan pemeriksaan dan juga langkah pengobatan.  

Baca juga: Usai Raih Perunggu di PON XXI Aceh-Sumut 2024, Tim Baseball Jawa Barat Nikmati Liburan di Sabang

Risiko penularan difteri meningkat pada orang-orang yang belum mendapatkan vaksinasi.

Dalam pertemuan dengan para kepala Puskesmas dan camat serta unsur lainnya sudah disampaikan berbagai langkah mencegah penyakit tersebut, salah satunya imunisasi terutama bagi balita. 

“Langkah pencegahan agar kasus difteri tidak muncul lagi salah satunya imunisasi,” ujarnya.

Kemudian, masing-masing pihak terkait untuk saling koordinasi, peduli dan juga melaksanakan berbagai program di wilayah tugas masing-masing agar penyakit tersebut tidak muncul lagi. (*)

Baca juga: Daftar ke KIP Aceh, Syech Fadhil Resmi Jadi Cawagub Bustami Hamzah 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved