Untuk Apa Lulusan Tambang Jika Industri Tambang Selalu Dikecam

SERAMBINEWS.COM,BANDA ACEH – Di tengah berbagai kritik yang ditujukan kepada industri tambang batubara di Aceh, Ketua Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (USK) Ir. Pocut Nurul Alam, M.T, menegaskan betapa pentingnya kerjasama antara perguruan tinggi dan perusahaan pertambangan untuk meningkatkan kualitas kemampuan putra-putri Aceh.

Ia menyebutkan bahwa program studi Teknik Pertambangan USK itu ada di tahun 2012 dan sejalan dengan hadirnya operasional PT Mifa Bersaudara yang beroperasi baru beroperasi saat itu. 

"Adanya prodi Teknik Pertambangan ini kan agar kedepan banyak putra-putri Aceh yang mampu mengelola industri tambang di daerah ini, kalau selalu dikecam dan tambang tidak ada, ya aset terbaik Aceh bakal keluar dan berkarir di tempat orang", ungkap nya.

Lebih lanjut, keberadaan industri tambang menurutnya memberikan keuntungan signifikan bagi mahasiswa dan lulusan. "Kami sangat mengapresiasi dukungan dari PT Mifa Bersaudara, yang tidak hanya menyediakan fasilitas untuk kerja praktek dan penelitian, tetapi juga tenaga ahli di bidang pertambangan dan geologi untuk membantu proses pendidikan di kampus,” katanya.

Ia menambahkan, PT Mifa Bersaudara juga aktif memberikan kuliah tamu, yang meningkatkan kualitas lulusan Unsyiah. Banyak alumni Teknik Pertambangan Unsyiah, yang sebagian besar adalah anak-anak Aceh, kini telah berhasil meniti karir di berbagai perusahaan tambang yang ada di Aceh bahkan hingga nasional, berkat adanya dukungan dan fasilitas dari Mifa.

Dengan tegas Pocut menanggapi kritik yang sering kali mengabaikan dampak positif dari industri pertambangan. “Kami merasa sangat kecewa dengan pandangan sepihak yang mengabaikan kontribusi nyata dari industri pertambangan. PT Mifa Bersaudara telah memberikan dampak positif yang luar biasa bagi pendidikan di Aceh, yang seharusnya diakui dan dihargai, bukan hanya disoroti dengan kritik yang tidak proporsional.”

Dengan kerjasama ini, Unsyiah dan PT Mifa Bersaudara menunjukkan bagaimana integrasi antara dunia akademis dan industri dapat menguntungkan kedua belah pihak, serta memberikan manfaat langsung bagi pengembangan kualitas pendidikan dan peluang kerja di Aceh. (*)