Berita Banda Aceh

Sanggar Rapai dari Berbagai Daerah Beraksi di Festival Rapai Grimpheng

Disbudpar berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Aceh menggelar Festival Rapai Grimpheng selama tiga hari, 16-18 September 2024

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
for serambinews
Aksi salah satu grup rapai di Festival Rapai Grimpheng 

 SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Aceh menggelar Festival Rapai Grimpheng selama tiga hari, 16-18 September 2024 di Taman Sri Ratu Safiatuddin (Taman PKA) Banda Aceh

Selain atraksi seni rapai dan musik, festival itu juga menghadirkan sejumlah UMKM cehyang menawarkan berbagai produknya, mulai kopi, kuliner, hingga produk ekraf lainnya.
Festival itu dibuka oleh Kabid Seni dan Budaya Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah pada, Senin (16/9/2024) malam.

Sejumlah sanggar rapai dari berbagai daerah, hingga grup musik etnik memeriahkan panggung festival ini. Festival rapai dengan tema “Grimpheng Ditabuh, Rayakan Warisan Indatu” ini pun mampu menarik antusiasme warga untuk hadir menyaksikan aksi seni tradisi tersebut.

Nurlaila Hamjah menyampaikan, Festival Rapai Grimpheng menjadi salah satu upaya Disbudpar Aceh dalam merawat tradisi seni menabuh ini.

Baca juga: Festival Rapai Grimpheng di Banda Aceh Meriah, Cara Disbudpar Rawat Tradisi, Digelar Bersamaan PON

Sanggar-sanggar yang selama ini tumbuh di tengah kehidupan masyarakat, diundang untuk tampil di hadapan pengunjung festival tersebut.
Katanya, rapai grimpheng menjadi kekayaan khazanah budaya Aceh yang saat ini sudah diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh Kemendikbud RI.

“Oleh karena itu, Festival Rapai Grimpheng ini akan memberikan panggung kepada pelaku seni, khusunya yang menekuni rapai grimpheng untuk menampilkan aksi mereka di hadapan masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap, festival akan memberikan infomasi baru dan menumbuhkan keinginan kepada masyarakat untuk melestarikan kekayaan budaya Aceh.

“Seni dan budaya yang sudah kita miliki harus terus kita jaga dan kita warisi kepada generasi selanjutnya lewat festival-festival seperti ini. Maka mari kita rayakan warisan indatu kita dengan menabuh grimpheng,” ujarnya.

Sejumlah sanggar yang akan tampil diantaranya,  Sangar Baloh Seutia Pidie, Sanggar Bayen Teureubang, Sanggar Seni Seulaweut, Sanggar Rajawali Cut Kuta, Mahasiswa Sendratasik USK, Sanggar Lonceng Aceh,dan Sanggar Rencong Aceh.

Baca juga: Tindaklanjuti Aspirasi Masyarakat, Haji Uma Surati Kementerian ATR/BPN Terkait Sengketa Lahan HGU

Tak hanya itu, musisi Aceh seperti Tangke Band, The Budhi, Bur’am Aceh, Fuadi Keulayu, Poetjut, Sakar Kreatif, Hingga Rheng 18 memeriahkan festival tersebut.

Karena dilaksanakan bersamaan dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, festival itu juga diharapkan dapat menjadi ajang memperkenalkan tradisi seni Aceh kepada tamu dari seluruh nusantara.(*)

 

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved