Sosok Profesor Heri Hermansyah, Jadi Guru Besar Termuda di Usia 37 Tahun, Kini Jabat Rektor UI
Pada saat pemungutan suara, Heri mendapatkan total 18 suara pada pemilihan rektor UI Periode 2024-2029.
SERAMBINEWS.COM - Universitas Indonesia (UI) kini memiliki rektor baru. Sosok ini ialah Prof Dr Ir Heri Hermansyah ST MEng IPU yang terpilih sebagai rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2024-2029.
Prof Heri terpilih saat Debat 3 Calon Rektor UI yang ditayangkan live melalui Youtube pada Senin (23/9/2024).
Pada saat pemungutan suara, Heri mendapatkan total 18 suara pada pemilihan rektor UI Periode 2024-2029.
Calon rektor UI lainnya, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP FACG dari Fakultas Kedokteran UI memperoleh 1 suara, sedangkan Teguh Dartanto PhD dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI memperoleh 4 suara.
Totalnya ada 23 suara yang masuk berasal dari 15 anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UI adn 8 suara dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Rencananya pelantikan Heri Hermansyah sebagai rektor baru UI 2024-2029 akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2024 di Balai Purnomo Universitas Indonesia.
Menjadi Guru Besar di Usia 37 Tahun, Rektor Usia 48 Tahun
Heri Hermansyah menjadi Guru Besar Departemen Teknik Kimia FTUI. Ia menjadi guru besar di usia 37 tahun pada 2013 lalu.
Pada saat menjadi rektor UI, usianya baru 48 tahun.
Sebelum mengawali karier sebagai Dosen, Heri menimba ilmu di Fakultas Teknik UI pada jurusan Teknik Gas dan Petrokimia dari tahun 1994 - 1998 untuk jenjang S1.
Semasa mahasiswa, Profesor Heri meraih sederet penghargaan. Salah satunya, Mahasiswa Berprestasi UI Bidang Penalaran (1997).
Lalu pernah menjadi Mahasiswa Terbaik TGP FTUI selama 3 tahun berturut-turut pada tahun 1995 - 1997.
Ia juga meraih penghargaan Third Winner di Society Petroleum Engineer (SPE) Student Paper Contest (1997).
Sebelum menjadi dosen, pria kelahiran Sukabumi ini sempat bekerja di International Trading Company selama kurang lebih 1 tahun.
Ia kemudian melanjutkan S2 dan S3 Departemen Teknik Kimia, Tohoku University, Jepang pada 2003 dan 2006.
Mulai 2019, Heri Hermansyah menyandang gelar Profesi Insinyur Teknik Kimia dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Badan Kejuruan Kimia.
Ia juga pernah menjabat sebagai Dekan FT UI 2022-2026 dan menjabat sebagai Program Director SMART CITY UI 2017-2020 serta Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UI pada 2016-2018.
Ayah tiga anak ini juga pernah menjadi bagian Unit Pelayanan & Pengabdian Masyarakat Teknik Gas & Petrokimia (UPPM TGP) FTUI (2007-2008), Kepala Riset Grup Rekayasa Industri Bioproses FTUI (2007-2014).
Kemudian menjadi Ketua Program Studi Teknik Bioproses FTUI (2008-2014), Manajer Kerjasama, Kemahasiswaan, Alumni dan Ventura FTUI (2014-2016)
Lalu pada tahun 2020-2021, ia menjadi Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristek/BRIN dan Plt. Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat Kemenristek/BRIN (2020-2021).
Pada pidato pertamanya sebagai rektor terpilih, Heru mengatakan pada semua pemangku kepentingan di UI untuk mendorong kampus agar berdampak dan berkontribusi bagi negara.
"Untuk memajukan UI tidak bisa oleh seorang Superman. Jadi superteam. Semua stakeholder UI, baik yang ada di kampus dan di luar kampus, Bapak/Ibu MWA, Senat, DGB, para pejabat UI, dosen, tendik, mahasiswa, serta para alumni dan pemangku kepentingan, mari bersama-sama bergandeng tangan memajukan UI," kata Heri.
Baca juga: Sosok Fajri Anugrah, Kelola 3 Situs Judi Online, Dikendalikan Bos di Kamboja, Omzet 300 Juta Sebulan
Pada debat 3 calon rektor UI, Heri mengungkapkan sejumlah masalah yang ada di UI. Seperti soal pendanaan dan masih bergantung pada pendapatan dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.
Kemudian ia menyoal akses dan kualitas pendidikan yang belum modern, termasuk belum terbentuknya budaya inovasi dan entrepreneur.
Masalah riset, inovasi, persaingan perguruan tinggi negeri secara global, juga disinggung oleh Heri.
Pada paparannya, ia menyebut 5 strayegi yang mempertimbangkan kebutuhan sumber daya, langkah, dan terobosan. Antara lain:
1. Memberdayakan kewirausahaan
2. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan
3. Mewujudkan penelitian dan inovasi yang berdampak
4. Daya saing global
5. Tata kelola yang baik dan transformasi budaya
"Mari kita jadikan UI tidak hanya universitas terkemuka, tetapi jadi universitas penggerak untuk memajukan bangsa," tutupnya.
Baca juga: Puluhan Siswa SMK Negeri 1 Baktiya Ikuti Penyuluhan Kamtibmas
Baca juga: 90+ Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami ‘Barakallah Fii Umrik’ Terbaru 2024, Cocok untuk Semua Orang
USK Kembali Kukuhkan 6 Profesor, Mulai dari Pakar AI Medis hingga Kebencanaan |
![]() |
---|
Daftar 6 Profesor Baru USK yang Dikukuhkan, Pakar AI Medis hingga Kebencanaan |
![]() |
---|
Profil M Dirhamsyah, Profesor Asal Aceh Terpilih Jadi Usur Pengarah Penanggulangan Bencana |
![]() |
---|
Profesor di Universitas Jenderal Soedirman Diduga Lecehkan Mahasiswi, Unsoed Bentuk Tim Pemeriksa |
![]() |
---|
T Ahmad Yani, Anak Petani dari Cot Seumeureng Aceh Barat Raih Gelar Profesor Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.