Berita Aceh Barat

Dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Gelar FGD Terkait Model Pendidikan Islam untuk Muallaf

Ketua Tim Peneliti Dr Suharman menyatakan bahwa FGD bertujuan untuk merumuskan model pendidikan yang efektif namun tetap fleksibel bagi para muallaf.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Gelar FGD Terkait Model Pendidikan Islam untuk Muallaf 

Dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Gelar FGD Terkait Model Pendidikan Islam untuk Muallaf

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dari Program Studi Pendidikan Agama Islam melakukan FGD (Focus Group Discussion) terkait Model Pendidikan Islam Berbasis Moderasi Beragama di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Bali pada Kamis (26/9/2024).

Kegiatan FGD dilakukan di Kampus Alue Peunyareung, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.

FGD tersebut mendiskusikan terkait model pendidikan Islam yang mapan bagi muallaf sehingga dapat membina muallaf menjadi muslim dan muslimah yang mandiri dan berakhlakul karimah.

FGD melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di Kabupaten Aceh Barat dan daerah lainnya.

Terdiri dari Tgk H Mahdi Kari SPdI selaku Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Barat, Muhammad Isa SPd selaku Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Barat, H Khairul Azhar MA mewakili Kantor Kementerian Agama Aceh Barat.

Husnizal Amri SAg mewakili Baitul Mal Aceh Barat, dr Nurkhalis SpJP selaku Ketua Forum Dakwah Perbatasan (FDP), Suandi SAg MA dan Faisal MPd selaku Pembina Forum Muallaf Aceh Barat, serta Ust Mulkan Sinurat selaku Ketua Forum Muallaf Aceh Barat.

Tgk Mahdi Kari mengapresiasi kegiatan penelitian dan FGD yang telah dilakukan.

“MPU sangat mengapresiasi penelitian yang dilakukan,” ucapnya

Ketua Tim Peneliti Dr Suharman SAg MSi menyatakan bahwa FGD bertujuan untuk merumuskan model pendidikan yang efektif namun tetap fleksibel bagi para muallaf.

“Para muallaf adalah kelompok rentan yang perlu diperhatikan secara seksama. Kepedulian kita terhadap muallaf harus lebih dari sekedar bantuan materi, namun kita harus mampu menyiapkan model pendidikan yang tepat bagi mereka,"

"Sehingga ilmu mereka dapat bertambah seiring dengan kemandirian dari sisi lainnya”, ucap Suharman.

“Harapannya, para pemangku kebijakan dan seluruh masyarakat muslim memiliki kesadaran yang sama dan bersinergi dalam upaya pembinaan muallaf," ucap Khairuddin Hasan MPd selaku tim peneliti.

"Karena pendidikan dan pembinaan muallaf adalah pekerjaan besar yang sulit dilakukan oleh unsur tunggal, melainkan harus kolaborasi dari berbagai unsur masyarakat dan pemangku kebijakan”, sambungnya.

Sinergi antara berbagai pihak juga menjadi fokus dalam FGD ini.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved