Konflik Palestina vs Israel

Pejuang Irak Serang Israel dengan Rudal Jelajah Al'Arqab, Situs Vital Zionis Porak Poranda

Kelompok milisi Perlawanan Islam di Irak mulai mengintensifkan serangan, menghujani situs vital Israel dengan tembakan mematikan dari rudal jelajah

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Milisi perlawanan Islam di Irak menghujani situs vital Israel dengan tembakan mematikan dari rudal jelajah Al'Arqab. Sebagai upaya balas dendam, untuk mendukung sekutu dekatnya Hizbullah yang belakangan ini mendapatkan terror bom mematikan hingga tembakan drone dari Israel. 

SERAMBINEWS.COM –  Kelompok milisi Perlawanan Islam di Irak mulai mengintensifkan serangan, menghujani situs vital Israel dengan tembakan mematikan dari rudal jelajah Al'Arqab.

“Perlawanan Islam di Irak telah melancarkan serangan terhadap target utama di wilayah Palestina yang diduduki Israel menggunakan rudal jelajah Al'Arqab," demikian menurut laporan media lokal IRNA.

Laporan itu muncul di tengah bunyi sirine di Golan Israel karena ancaman pesawat nirawak dari milisi Perlawanan Irak.

Mengutip dari The Jerusalem Post, serangan milisi Irak terhadap Israel telah dilakukan selama seminggu terakhir, dengan menggunakan berbagai persenjataan canggih termasuk pesawat nirawak.

Serangan ini merupakan upaya balas dendam milisi Irak untuk mendukung sekutu dekatnya Hizbullah yang belakangan ini mendapatkan teror bom mematikan hingga tembakan drone dari Israel.

Selain membela Hizbullah serangan ini dilancarkan Perlawanan Islam di Irak untuk menuntaskan janji kepada Hamas, melanjutkan operasinya terhadap posisi Israel hingga perang Gaza berakhir.

"Serangan ini adalah bentuk solidaritas untuk rakyat Palestina, dan respons terhadap pembantaian yang dilakukan oleh rezim pendudukan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan dan para orang tua,” tegas Kelompok perlawanan itu.

Baca juga: Ribuan Pejuang Irak Siap Bertempur Lawan Israel di Lebanon, Menunggu Perintah Hizbullah

Situs Vital Zionis Porak Poranda

Pasca milisi Perlawanan Islam di Irak mengintensifkan serangan, sejumlah situs vital Israel dilaporkan hancur, termasuk pelabuhan Laut Merah Israel di Eilat.

"Perlawanan Islam di Irak menyerang target strategis di Eilat pada Rabu menggunakan pesawat tak berawak," jelas milisi Irak dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Telegram.

Baca juga:  Ribuan Pejuang Perlawanan Irak Siap Turun Tangan Serang Israel, Bakal Patuhi Perintah Hizbullah

Menurut cuplikan video yang beredar di sosial media, Serangan rudal Irak tepat mengenai gudang Pasukan Pertahanan Israel yang berada di dekat pelabuhan Eliat.

Imbas tembakan rudal itu gudang senjata IDF mengalami kerusakan besar, menyebabkan asap membumbung, dan merusak gudang di pelabuhan tersebut.

Bahkan tembok gudang tampak rontok hingga puing-puing kehancuran berserakan di mana-mana.

Dua warga sipil berusia 68 tahun dan 28 tahun dilaporkan menjadi korban serangan itu.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Pasukan Pertahanan Israel yang mengatakan bahwa pesawat tak berawak kedua yang diluncurkan Irak masuk ke wilayah Udara Israel.

 
Namun dalam serangan tersebut, Israel berdalih pesawat tak berawak berhasil dicegat oleh salah satu korvet kelas 5 Sa’ar milik Angkatan Laut di Laut Merah.

Serangan itu terjadi setelah juru bicara kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah Abu Ali al-Askari menyerukan peningkatan serangan terhadap Israel.

“Kami mengharapkan faksi-faksi yang mendukung Palestina dan Lebanon, untuk meningkatkan frekuensi dan keganasan serangan mereka,” kata Al-Askari seperti dikutip AFP.

Baca juga: Serangan Pesawat tak Berawak Perlawanan Islam di Irak Hantam Target Vital Israel di Eilat

Serangan Israel Tak Akan Bikin Hizbullah CS Bertekuk Lutut

Terpisah, dalam keterangan resminya Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan, serangan-serangan Israel yang menyebabkan pembunuhan komandan-komandan top Hizbullah oleh Tel Aviv tidak akan membuat kelompok itu bertekuk lutut.

Komentar Khamenei disampaikan saat dia berbicara dalam pertemuan dengan para personel dan veteran militer dari Perang Iran-Irak tahun 1980-1988 silam.

"Beberapa kekuatan Hizbullah yang efektif dan berharga telah menjadi martir, yang tentu saja memicu kerusakan pada Hizbullah, namun kerusakan ini bukanlah jenis kerusakan yang bisa membuat kelompok tersebut bertekuk lutut," ucap Khamenei.

"Perlawanan Palestina dan Lebanon akan meraih kemenangan akhir," imbuhnya.

Sebagai informasi, perang itu pecah sejak akhir tahun lalu dipicu oleh serangan mematikan Hamas terhadap Israel bagian selatan, yang menurut otoritas Tel Aviv, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera.

Namun konflik keduanya semakin memanas hingga sejumlah sekutu Hamas, seperti Hizbullah dan milisi perlawanan Irak ikut terseret dalam konflik yang berkecamuk di Timur Tengah.

Baca juga: VIDEO - Detik-detik Nirawak Irak Berangus Pelabuhan Eilat Israel

Ribuan Pejuang Irak Siap Bertempur Lawan Israel di Lebanon, Menunggu Perintah Hizbullah

Sebuah faksi Perlawanan Irak menjanjikan ribuan pejuangnya untuk mendukung Perlawanan Islam di Lebanon-Hizbullah, menyusul serangan teror berbahaya Israel di Lebanon

Sekretaris Jenderal Kataib Sayyed al-Shuhada Irak, Abu Alaa al-Walai, mengatakan bahwa ribuan warga Irak akan dimobilisasi penuh jika diperintahkan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah. 

"Kami, Abu Hadi yang terkasih, dengan Perlawanan, senjata, kekayaan, dan nyawa kami, adalah prajurit yang sepenuhnya dimobilisasi di bawah komando Anda," tulis pemimpin faksi Perlawanan Irak dalam surat yang dikirim kepada pemimpin Hizbullah pada hari Rabu. 

"Jika kalian telah kehilangan seribu orang syahid, kami akan menyediakan kalian seratus ribu pahlawan. Dan Allah adalah saksi atas apa yang kami katakan," tulis al-Walai. 

Pejabat tersebut menekankan persatuan antara berbagai bangsa di Poros Perlawanan dalam suratnya, dan mengatakan bahwa "gelombang" pejuang Irak siap untuk mengisi garis depan di Lebanon jika diperlukan.

Qader-1, Rudal Balistik Sangar Buatan Hizbullah yang Menyasar Markas Besar Mossad Israel di Tel Aviv

Rekaman yang dirilis Media Militer Hizbullah mengungkapkan spesifikasi rudal balistik jarak pendek Qader-1, yang digunakan dalam serangan bersejarah terhadap markas besar Mossad Israel di Tel Aviv. 

Pada Rabu pagi, Perlawanan Islam melancarkan serangan rudal balistik pertamanya terhadap markas besar badan intelijen Israel di jantung wilayah metropolitan rezim Israel

Meskipun komando militer Israel mengatakan rudal itu dicegat sebelum mengenai sasarannya, serangan hari Rabu menunjukkan beberapa kemampuan canggih Hizbullah dan menandai preseden penting dalam Pertempuran Banjir Al-Aqsa yang sedang berlangsung. 

Qader-1 adalah rudal balistik permukaan-ke-permukaan taktis jarak pendek yang dilengkapi dengan kendaraan masuk kembali yang dapat bermanuver (MaRV), yang menampung hulu ledak seberat 500 kg. 

Spesifikasi:

Kaliber: 620 mm 

Panjang: 7665 mm 

Berat total: 2870 kg

Berat hulu ledak: 500 kg 

Jangkauan: 190 km

Dengan spesifikasi ini, Hizbullah telah memamerkan senjata taktis unik yang belum pernah digunakan atau ditampilkan oleh faksi Perlawanan lain di wilayah tersebut.

Hulu ledaknya juga mampu melakukan manuver udara dan dapat menyerang targetnya dengan tepat. 

Perlu dicatat bahwa senjata tersebut dilengkapi dengan sistem pemandu dan perangkat elektronik lainnya, yang membedakannya dari senjata artileri roket tak berpemandu milik Hizbullah, seperti seri roket Katyusha dan Fadi. 

Sistem Qader juga berhadapan dengan pertahanan udara Israel tingkat tinggi, yang memaksa pendudukan untuk mengerahkan sistem Arrow dan David's Sling yang sangat berharga jika terjadi serangan, mirip dengan kejadian hari Rabu. 

Selain itu, pencegat Tamir milik Iron Dome akan sia-sia jika terjadi pertikaian. 

 
Jangkauan Qader-1 sejauh 190 km berarti rudal tersebut mampu menyerang secara tepat lokasi strategis dan pangkalan rezim Israel di wilayah Gush Dan (Wilayah Metropolitan Tel Aviv) dan sekitarnya. 

Penembakan rudal Qader-1 pada hari Rabu menunjukkan bahwa Perlawanan mempertahankan persenjataan strategisnya, meskipun ada ribuan serangan Israel di Lebanon yang diduga dimaksudkan untuk menargetkan peluncur dan lokasi Hizbullah, tetapi sebaliknya menewaskan ratusan warga sipil, sehingga memicu tanggapan yang lebih kuat dari Perlawanan Lebanon.(*)

 

Baca juga: Kronologi Pawang Tewas Diserang Gajah di Bali, Korban Berusaha Selamatkan Diri tapi Terjatuh

Baca juga: Alex Marquez Sebut Trek Sirkuit Mandalika Sangat Kotor, Targetkan Naik Podium

Baca juga: Lihat Potensi SDA dan Wisata, Investor Asal Malaysia Sambangi MPP Aceh Besar

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved