Peristiwa
Miris, 8 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Pramuka, Begini Ceritanya
"Iya, hari ini anak-anak itu dipanggil oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Pangkalpinang guna dilakukan pemeriksaan
"Iya, hari ini anak-anak itu dipanggil oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Pangkalpinang guna dilakukan pemeriksaan
SERAMBINEWS.COM -- Sebanyak delapan anak mengalami hal buruk saat mengikuti kegiatan pramuka.
Hal ini menjadi pembelajaran juga masih orang lain yang memiliki anak masih di bawah umur.
Sangat disayangkan bisa menghancurkan masa depan si anak.
Delapan anak yang menjadi korban pencabulan guru pramuka di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Pangkalpinang, mendapatkan bantuan dari Lembaga Perlindungan Anak ( LPA ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Hal tersebut diungkapkan ketua LPA Provinsi Kepulauan Babel Nurmala Dewi, ketika ditemui di Mapolresta Pangkalpinang, guna mendampingi para korban dalam pemeriksaan psikologi, Jumat (27/09/2024).
"Iya, hari ini anak-anak itu dipanggil oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Pangkalpinang guna dilakukan pemeriksaan psikolog," kata Nurmala Dewi kepada Bangkapos.com.
Menurut Nurmala Dewi, tujuan dilakukannya pendampingan dalam pemeriksaan ini adalah mengantisipasi para korban merasa ketakutan pasca kejadian pencabulan yang dilakukan oleh guru eskul pramuka.
Mengingat anak-anak yang masih di bawah umur ini, belum pernah dipanggil atau diperiksa oleh pihak Kepolisian sehingga perlu dan dibutuhkannya pendampingan dari lembaga perlindungan anak.
"Kami dari lembaga perlindungan anak Provinsi Kepulauan Babel mendampingi para korban, supaya mereka memberikan kesaksian dengan benar dan pelaku diberikan hukuman yang setimpal," ujarnya.
"Apalagi perbuatan pelaku ini sangat tidak baik dan dapat merusak masa depan korban, makanya kami lakukan pendampingan supaya korban lupa atas kejadjan yang pernah dialaminya," terang Nurmala.
Lebih lanjut dirinya juga berharap, kasus ini terus berlanjut supaya pelaku mendapat efek jera atas perbuatan yang telah dilakukan pelaku kepada para korban yang masih dibawa umur dan seharusnya tidak terjadi.
"Tentu kami berharap kasus ini tetap berjalan, biar pelaku merasakan efek jera karena kasihan dengan para korban yang seharusnya belum paham apa yang harusnya belum mereka ketahui tapi pasca ini korban tahu," ucapnya.
"Kasihan sekali kepada para korban, jadi mudah-mudahan, setelah diberikan pendampingan dan pemeriksaan psikologi ini korban tidak melakukan hal yang sama terhadap orang lain," harap Nurmala.
Diberitakan sebelumnya, seorang asisten guru di Kota Pangkalpinang, diduga melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur diamankan pihak Kepolisian Polresta Pangkalpinang.
Pilu! Ayah Meninggal Dihabisi Anak Kandung Setelah Minta Uang, Ibunya Stroke Tak Mampu Melerai |
![]() |
---|
Duka Hari Kemerdekaan, Pelajar di Aceh Timur Meninggal Tersengat Listrik Usai Upacara |
![]() |
---|
Komisi I DPRA Desak Kemenlu Ambil Langkah Tegas terkait Warga Aceh Meninggal Dikeroyok di Malaysia |
![]() |
---|
Polisi Bekuk Pembunuh Khairuddin, Warga Desa Ujong Baroh, Aceh Barat, Beredar Luas di Media Sosial |
![]() |
---|
Sudah Resign, Perawat Muda di Boyolali Malah Digugat Rp120 Juta Oleh Eks Kantor, Imbas Jual Nastar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.