Cahaya Aceh
Asiknya Camping Bukit Glee Gurah, Menatap Kerlap-Kerlip Banda Aceh
Dari atas Bukit Glee Gurah, hamparan kepadatan Kota Banda Aceh terpampang di depan mata.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Banda Aceh tak hanya menyimpan wisata riligi, sejarah, dan pantai, tapi juga menawarkan atraksi alam yang menarik. Bagi yang menyukai hiking dan petualangan, maka bukit Glee Gurah layak menjadi tempat yang harus dikunjungi.
Secara administrasi, bukit Glee Gurah ini masuk ke dalam Gampong Lam Rukam, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Namun dari pusat Kota Banda Aceh, hanya berjarak 10 menit perjalanan saja.
Bukit Glee Gurah berada di sisi Jalan Banda Aceh-Meulaboh, jalan menuju ke Pantai Lampuuk, tepatnya di Simpang Rima. Bukit ini tampak menjulang tinggi, dengan beberapa sisi yang sudah dikerok.
Pendakian ke Bukit Glee Gurah dapat dimulai dari Gampong Rima Jeuneu, di sisi jalan raya. Di gampong ini sudah terdapat titik khusus untuk memarkirkan sepeda motor. Kita dapat menginapkan kendaraan di dekat sawah dan rumah warga setempat.
Pengunjung juga dapat membeli logistik, seperti snack, air mineral, hingga mi instan di kedai-kedai kecil milik warga lokal. Pendaki tinggal memberitahu kepada warga setempat jika akan melakukan pendakian.
Yang perlu dicatat, puncak Bukit Glee Gurah merupakan hamparan dataran tandus, tanpa ada aliran air, apalagi sumber mata air.
Maka jika untuk mendaki, perlu dipersiapkan bekal minuman yang cukup, untuk kebutuhan di puncak, hingga saat turun nanti.
“Di atas bukit tidak ada sumber air, jadi untuk kebutuhan masak, buat kopi, minuman saat naik dan turun harus dibawa sendiri semuanya,” ujar salah seorang pendaki, Said Jamaluddin.

Di kaki bukit, pendaki akan disambut dengan hamparan area galian C yang sudah ditinggalkan.
Di antara tebing-tebing bekas galian C itu, terdapat jalan setapak yang mengarah ke atas. Jalur setapak juga kerap dilintasi sapi milik warga setempat, hingga memunculkan lubang-lubang kecil.
Di awal pendakian, jalan setepak itu langsung curam ke atas. Sehingga dibutuhkan keseimbangan dan tenaga.
Apalagi jika mendaki dengan membawa peralatan camping. Beberapa pohon besar tumbuh menjulang di sisi kanan maupun kiri jalan tersebut.
Di pertengahan pendakian terdapat area yang landai dan banyak pohon besar untuk berteduh. Tiupan angin yang sepoi-sepoi bisa membuat nafas yang ngos-ngosan sedikit reda.
Jika tidak banyak beristirahat, perjalanan dari bawah ke atas hanya butuh waktu 30-40 menit.
Patut dicatat, karena bukit ini kerap dinaiki jalan sapi, maka terdapat beberapa jalur setapak yang terbentuk alamiah. Maka, pendaki harus lihai membaca jalur setapak yang kerap dilintasi orang.
Setiba di puncak bukit, pendaki akan disambut sebuah sepetak tanah lapangan hanya ukuran belasan meter persegi. Terdapat sebuah bangunan bekas tower di dekat area camping.
Area bisa didirikan beberapa tenda dan hammock. Terdapat juga bekas bara api, tempat membakar api unggun.
Bukit Glee Gurah hampir setiap akhir pekan didaki oleh anak-anak muda. Jadi kamu perlu mendaki lebih awal, untuk mencari kayu bakar, untuk kebutuhan memasak dan membuat api unggun.
“Sebaiknnya mendaki lebih awal, jangan sampai tiba di puncak pas udah gelap. Karena nanti akan susah mencari kayu bakar ke lereng-lereng bukit. Apalagi kalau musim hujan, kayu pasti susah,” tambah Said.
Menurut Said, jika tidak dibuat api unggun, maka suhu di atas akan sangat dingin dan banyak nyamuk yang akan menganggu kenyamanan.
Karena ketinggian yang diperkirakan hanya ratusan meter, maka suara deru kendaraan dan riuh anak-anak di kampung bawah bukit masih terdengar jelas hingga ke puncak.
Dari atas Bukit Glee Gurah, hamparan kepadatan kota Banda Aceh terpampang di depan mata. Rumah-rumah penduduk, jalanan, perkantoran, hingga pantai terlihat jelas dari atas bukit.

Momen paling menarik dari Bukit Glee Gurah, adalah saat langit mulai memerah, matahari mulai terbenam di balik bukit Ujong Pancu.
Karena satu persatu cahaya lampu merekah dari susunan rumah warga di bawah bukit. Semakin langit gelap, pendar cahaya semakin terasa.
Angin berhembus kencang seakan-akan menusuk tulang. Gemerlap cahaya dari Kota Banda Aceh tersuguhi dari Bukit Glee Gurah.
Hamparan kerlap-kerlip lampu Kota Banda Aceh akan menemani suasana camping sepanjang malam di atas Bukit Glee Gurah.
Saat fajar menyinsing, sunrise yang indah dengan latar Gunung Seulawah akan menyambut pagimu. Selamat mendaki ke Glee Gurah !(*)
Cahaya Aceh
Puncak Glee Gurah
Glee Gurah
Objek wisata di Aceh Besar
camping
wisata aceh
Serambinews
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Duta Besar Belanda dan Konjen Jepang Kagumi Museum Tsunami Aceh |
![]() |
---|
Museum Keliling Masuk Sekolah, Alternatif Edukasi Kesadaran Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Selama Enam Bulan ke Depan, BPBA dan Disbudpar Aceh Gelar Pameran Kebencanaan |
![]() |
---|
Menyusuri Sabang, Surga Bahari di Ujung Barat Indonesia |
![]() |
---|
Aceh Perkusi 2025 di Aceh Utara Meriah, Acara Hingga Besok, Gubernur Mualem Tabuhkan Rapai Pasee |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.