Kajian Islam

Buya Yahya Ingatkan Dosa Besar yang Harus Dihindari Saat Memilih Pemimpin

Berikut adalah penjelasan dan panduan yang disampaikan oleh Buya Yahya terkait hal-hal yang harus dihindari saat memilih pemimpin.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
Buya Yahya ingatkan dosa besar yang harus dihindari saat memilih pemimpin 

Dai Kondang Tanah Air, Buya Yahya memberikan nasihat kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin

SERAMBINEWS.COM - Pada 27 November 2024 atau tak sampai dua bulan lagi, seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di Aceh akan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada. 

Jika dalam Pemilu Februari 2024, warga memilih Capres/Cawapres dan Calon Legislatih, baik DPRK, DPRA, DPR-RI, dan DPD, dalam Pilkada kali ini warga akan memilih pemimpin di kabupaten/kota dan provinsi masing-masing. 

Artinya calon pemimpin yang dipilih, yakni Calon Bupati/Wali Kota dan Gubernur. 

Dai Kondang Tanah Air, Buya Yahya memberikan nasihat kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin

Buya Yahya mengingatkan bahwa memilih pemimpin hanya karena kepentingan dunia, seperti janji pembangunan masjid atau proyek bisnis, merupakan dosa besar.

Pemimpin harus dipilih berdasarkan kualitas, integritas, dan komitmen terhadap keadilan.

Baca juga: Ingin Hutangmu Lunas? Buya Yahya Bagikan 3 Tips dan Doa Agar Terhindar dari Utang

Buya Yahya juga menekankan bahwa perbedaan pilihan dalam memilih pemimpin adalah wajar dan bukan dosa, selama niatnya ikhlas karena Allah.

Dilansir Serambinews.com dari laman Al Bahjah belum lama ini, berikut adalah penjelasan dan panduan yang disampaikan oleh Buya Yahya terkait hal-hal yang harus dihindari saat memilih pemimpin.

1. Hindari Memilih Pemimpin karena Kepentingan Dunia

Buya Yahya menegaskan bahwa memilih pemimpin semata-mata karena kepentingan dunia, seperti mendukung bisnis atau proyek pribadi, adalah dosa besar.

Bahkan jika misalnya pemilik pondok ataupun ustad, memilih pemimpin hanya karena dijanjikan untuk dibantu dibangunkan mesjid atau pondoknya padahal kita tau bahwa pemimpin tersebut tidak baik, maka kita berdosa besar.

Pemimpin seharusnya dipilih berdasarkan kualitas kepemimpinan, integritas, dan keadilan, bukan semata karena janji dukungan bisnis yang diberikan oleh calon pemimpin.

2. Pemilihan Pemimpin Harus Berdasarkan Kepantasan

Baca juga: Buya Yahya Berbagi Tips Wujudkan Keindahan dalam Rumah Tangga, Pasutri Wajib Tahu

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved