Berita Lhokseumawe 

Guru Besar Unimal jadi Narasumber pada Rembuk Stunting Kota Lhokseumawe

“Kegiatan rembuk stunting ini sangat bermanfaat, dikarenakan ini merupakan sinergisitas untuk menurunkan angka stunting hingga zero dan zero new ...

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Foto Dok Pemko Lhokseumawe
Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh (Unimal) Prof Dr M Sayuti, ST MSc, IPU menjadi narasumber dalam  Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Lhokseumawe, Senin (14/10/2204). 

“Kegiatan rembuk stunting ini sangat bermanfaat, dikarenakan ini merupakan sinergisitas untuk menurunkan angka stunting hingga zero dan zero new stunting,” Prof Dr M Sayuti, dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Selasa (15/10/2024).

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh (Unimal) Prof Dr M Sayuti, ST MSc, IPU menjadi narasumber dalam  Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Lhokseumawe, Senin (14/10/2204).

Acara rembuk stunting itu yang diadakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Lhokseumawe berlangsung di Aula Sekretariat kota setempat.

Pada akademisi Unimal itu, untuk menyampaikan materi tentang Strategi Percepatan Penurunan Stunting di Kota Lhokseumawe.

“Kegiatan rembuk stunting ini sangat bermanfaat, dikarenakan ini merupakan sinergisitas untuk menurunkan angka stunting hingga zero dan zero new stunting,” Prof Dr M Sayuti, dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Selasa (15/10/2024).

Namun demikian, disamping menangani kasus stunting yang sudah ada, perlu pencegahan agar tidak bertambah angka stunting baru (new stunting).

Adapun pencegahan stunting salah satunya bisa dilakukan dengan mengkampanyekan atau Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Yakni kebiasaan hidup sehat atau hygiene untuk mencegah penyakit berbasis lingkungan serta memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

“Adapun Pilar STBM adalah stop buang air besar sembarangan, budaya cuci tangan pakai sabun, pengolahan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan air limbah domestik rumah tangga,” ujar Sayuti.

Baca juga: Masih Ada 735 Balita Stunting di Lhokseumawe, Pj Wali Kota Angka Bicara

Kemudian harus mendukung intervensi pemerintah Kota Lhokseumawe dengan menjalankan inovasi inovasi yang telah diluncurkan seperti Gerakan Orang Tua Asuh Balita Stunting (BAAS).

Pembentukan Rumoh Gizi Gampong (RGG), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), edukasi dan sosialisasi kepada Calon Pengantin (CATIN), Ibu Hamil, dan Ibu menyusui.

Sementara itu, Kepala Dinas DP3AP2KB Salahuddin, SST, MSM mengatakan berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang dirilis pada April 2024, angka stunting di Kota Lhokseumawe menunjukkan tren penurunan yang sangat positif.

Dari sebelumnya 28,7 persen, kini telah turun menjadi 20,1 % . Ini berarti terjadi penurunan sebesar 7,4 % , menjadikan Kota Lhokseumawe sebagai daerah dengan angka stunting terendah kedua di Provinsi Aceh.

Berdasarkan data EPPGBM hingga September 2024, angka stunting di Kota Lhokseumawe tercatat sebanyak 735 balita dari total 14.851 atau 4,9 % .

Pemateri lain juga hadir Kepala Dinas PUPR Kota Lhokseumawe, Kepala DPMG Kota Lhokseumawe.

Acara ini dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Lhokseumawe A Hanan SP MM.

Hadir pada Rapat seluruh unsur Forkopimda Kota Lhokseumawe, BKKBN Aceh dan Seluruh Keuchik Pemerintah Kota Lhokseumawe.(*)

Baca juga: Hadiri Pertemuan Rutin Pipas Aceh, Jajaran Lapas Perempuan Sigli Kompak Cegah Stunting

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved