Pidie
Gas 3 Kg Bersubsidi Langka di Pidie, Pemkab akan Layangkan Surat ke Agen hingga Pangkalan
Akibatnya warga susah payah mencari gas 3 kg. Selain itu, harga gas melambung tinggi dari Rp 30 ribu hingga 40 ribu per tabung...
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Gas 3 kg bersubsidi pemerintah di Kabupaten Pidie telah langka sejak sepekan terakhir ini.
Akibatnya warga susah payah mencari gas 3 kg. Selain itu, harga gas melambung tinggi dari Rp 30 ribu hingga 40 ribu per tabung.
"Terhadap kelangkaan gas LPG 3 kg telah direspons Disperindakop Pidie dan Bagian Ekonomi Setdakab Pidie, untuk melakukan penertiban ke pasar. Namun, stok gas masih terjadi kelangkaan," kata Asisten Dua Setdakab Pidie, Tarmizi, yang dihubungi Serambinews.com, tadi malam.
Ia menyebutkan, Pemkab akan menyurati semua agen dan pangkalan gas 3 kg di Pidie, untuk mempertanyakan gas tersebut terjadi kelangkaan di Pidie.
"Sebenarnya kita mau panggil agen dan pangkalan gas Senin lalu, namun akibat adanya kegiatan lain sehingga pemanggilan tertunda," jelasnya.
Dikatakan, pemanggilan agen dan pangkalan direncanakan akan dipanggil kembali, Senin (21/10/2024) atau Selasa (22/10/2024) ini.
"Nanti kita akan menggelar rapat bersama agen dan pemilik pangkalan gas, untuk mendengarkan dari mereka penyebab gas 3 kg langka," ungkapnya.
Kata Tarmizi, kuota gas dijatahkan untuk Kabupaten Pidie terbesar kedua setelah Aceh Utara. Tapi, sekarang stok gas 3 kg menjadi langka.
"Kita heran saja, kemana gas 3 kg, karena kuota kita besar diberikan pemerintah. Tapi, kok saat ini gas 3 kg langka," pungkasnya.
Berdasarkan data diperoleh Serambinews.com, Kamis (17/10/2024), jumlah agen gas 3 kg di Pidie berjumlah delapan agen, dengan kuota gas 3 kg tahun 2024 mencapai 3.730.000 tabung.
Adalah PT Berkat Mitra Pertamina dengan 140 pangkalan gas dan PT Berkat Mitra Mulia, dengan 89 pangkalan.
Berikutnya, PT Indung Tulot Energy dengan 207 pangkalan gas, PT Kuala Tari Indah dengan 70 pangkalan dan PT Muhammad Noer Nikmat dengan 174 pangkalan.
Lalu, PT Petro Putra Utama dengan 88 pangkalan gas, PT Raseuki Berkat Na Minyeuk Tanoh dengan 106 pangkalan dan PT Bragas Global Energi dengan 17 pangkalan gas.
Sebelumnya, Anggota DPRK Pidie, Fauzi Jamil, kepada Serambinews.com, Kamis (17/10/2024), mengatakan, ramai warga melaporkan padanya terhadap kelangkaan gas 3 kg di Pidie. Kelangkaan gas bersubsidi itu telah terjadi sejak sepekan terakhir ini.
Ia menyebutkan, kelangkaan gas 3 kg di Pidie, ternyata menyebabkan harga gas dibandrol lebih tinggi. Warga harus membeli LPG 3 kg dari Rp 30 ribu hingga 40 ribu per tabung. Padahal, kata politikus NasDem Pidie, harga gas sebelumnya Rp 20 ribu hingga 22 ribu per tabung.
"Di bulan maulid ini memang harga gas 3 kg mencekek leher warga, sebab harga sangat tinggi. Masyarakat sangat mengeluh dengan harga gas melambung tinggi," jelas lelaki yang kerap disapa Keuchik Fauzi.
Menurutnya, saat ini masyarakat Pidie seperti di Glumpang Tiga, Glumpang Baro dan Kecamatan Simpang Tiga susah payah mencari gas 3 kg.
Untuk itu, Pemkab Pidie melalui dinas terkait, harus mencari penyebab gas 3 kg ditelan bumi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.