Berita Banda Aceh

Diganjar Sanksi Berlapis, Persiraja Ajukan Banding ke PSSI

Manajemen Persiraja Banda Aceh mengajukan banding atas sanksi berlapis yang diberikan Komite Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/HENDRI
Keributan sejumlah Pemain Persiraja Banda Aceh dan Pemain PSPS Pekanbaru dalam laga lanjutan Liga 2 Musim 2024–2025, di Stadion Harapan Bangsa (SBH), Banda Aceh, Minggu (13/10/2024). 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Manajemen Persiraja Banda Aceh mengajukan banding atas sanksi berlapis yang diberikan Komite Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). 

Manajer Persiraja, Ridha Mafdhul Gidong, mengungkap sanksi yang diberikan Komdis PSSI terlalu berlebihan dan tidak memiliki korelasi dengan kejadian dalam laga kontra PSPS Pekanbaru, di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pada Minggu (13/10) lalu. 

“Menurut hemat kami sanki yang diberikan terlalu berlebihan dan tidak ada korelasinya,” kata Gidong kepada Serambinews.com, Selasa (22/10/2024). 

Menurut Gidong, banyak pertandingan lain yang tingkat kerusuhannya lebih parah dan fatal jika dibandingkan dengan apa yang terjadi pada laga melawan PSPS Pekanbaru. Namun tidak dihukum separah Persiraja

“Kita bisa lihat kejadian-kejadian malah lebih parah dari apa yang kita lakukan. Tapi sanksinya hanya sekedar denda uang sama penutupan tribun sebagian dan tidak sampai seperti kita ini,” ujarnya. 

Baca juga: Gaji Raffi Ahmad Sebagai Utusan Khusus Presiden, Dapat Sejumlah Fasilitas dan Asisten

Sementara, Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Djailani mengaku keberatan karena berdasarkan bukti di lapangan tidak ada kejadian pelemparan terhadap perangkat pertandingan yang dilakukan oleh penonton atau suporter.

"Justru steward bekerja sangat baik dalam melakukan perlindungan terhadap perangkat pertandingan. Pelemparan yang dimaksudkan tidak dapat dibuktikan karena hal tersebut tidak terjadi," ungkapnya. 

Selain itu, kata Rahmat, protes berlebihan yang dilakukan ofisial Persiraja terjadi akibat kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit yang tidak adil dan tidak sesuai dengan aturan di lapangan. 

"Seandainya kesalahan dilakukan sekali atau dua kali, mungkin masih dianggap sebagai kesalahan manusiawi, akan tetapi kesalahan ini dilakukan berulang-ulang sepanjang babak pertama dan tim Persiraja Banda Aceh sangat dirugikan," jelasnya.

Di sisi lain, kata dia, panitia pelaksana juga sudah menjalankan seluruh tahapan pengamanan sesuai dengan SOP yang ditetapkan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Baca juga: Usai Disanksi Empat Laga Tanpa Penonton dan Denda Uang, Persiraja Resmi Ajukan Banding

Rahmat memohon Komite Banding PSSI dapat mengurangi hukuman bagi Persiraja dengan pertimbangan tidak ada keterlibatan suporter maupun penonton dalam melakukan aksi protes tersebut kepada perangkat pertandingan. 

“Aksi protes hanya dilakukan oleh official Persiraja dan terdaftar sebagai official resmi di PT. LIB,” ungkapnya. 

Berikut sejumlah sanksi berlapis yang diterima Persiraja Banda Aceh berdasarkan hasil sidang Komdis PSSI tanggal 17 Oktober 2024:

1. Dadang Apridianto (Pemain Persiraja)

  • Jenis Pelanggaran: memukul wajah perangkat pertandingan
  • Hukuman: sanksi larangan bermain selama 6 bulan; Denda Rp25 juta.
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved