Breaking News

Berita Abdya

Kelapa Sawit di Abdya Masuki Musim Trek, PMKS Kena Imbas & Kewalahan karena Rendemen Turun

Dalam kurun waktu musim trek tersebut, produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mulai menurun drastis hingga 50-60 persen dari biasanya.

Penulis: Taufik Zass | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Ilustrasi kebun kelapa sawit memasuki musim trek yang membuat porduksi TBS menurun drastis. 

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sejak beberapa bulan terakhir, hasil perkebunan kelapa sawit masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dilaporkan memasuki musim trek

Kondisi ini bukan hanya dikeluhkan para petani, namun sejumlah Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) juga mengeluhkan kondisi tersebut karena ikut berdampak turunnya rendemen hingga di angka 17 persen.

Untuk diketahui, trek adalah sebuah musim ketika perkebunan dan lahan tidak menghasilkan banyak panen seperti biasanya. 

Hasil brondolan dan buah menurun drastis. 

Bahkan, ada kebun sawit tidak menghasilkan buah sama sekali. 

"Ya betul, saat ini sawit petani di Abdya trek hingga 50 % ," ungkap M Rizal, salah seorang petani sawit di Abdya, Kamis (24/10/2024). 

Terpisah, M Jufri Hassan, salah seorang petani kelapa sawit di Abdya menjelaskan, musim trek merupakan musim perkebunan yang tidak menghasilkan panen seperti biasanya.

Kondisi ini sudah dialami petani kelapa sawit Aceh Barat Daya sejak dua bulan terakhir. 

Dalam kurun waktu musim trek tersebut, produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mulai menurun drastis hingga 50-60 persen dari biasanya.

Musim trek ini memang sangat dikhawatirkan petani kelapa sawit.

Karena dengan berkurangnya TBS, maka mempengaruhi pendapatan mereka.

Namun demikian, musim trek ini masih dapat dicegah dengan selalu memastikan asupan kebutuhan air di sekitar tanaman tetap cukup dan seimbang. 

"Namun, juga tidak boleh berlebihan. Tanaman ini memerlukan asupan air yang cukup banyak,” urai dia. 

“Maka jika pada musim kemarau, hal ini dapat menjadi pemicu jika tidak ditanggulangi sebelumnya," terang mantan anggota DPRK Abdya ini.

Selain itu, lanjut Jufri Hassan, musim trek ini juga dapat dicegah dengan memberikan pupuk organik agar keseimbangan airnya tetap terjaga. 

Tak hanya itu, masalah unsur hara pada tanah juga harus diperhatikan. 

Tanah adalah tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman.

"Namun, yang jadi persoalan saat ini, petani kelapa sawit di Abdya sampai hari ini masih kesulitan mendapatkan pupuk subsidi untuk mengantisipasi musim trek tersebut,” terang Jufri. 

“Karenanya, butuh perhatian dari pemerintah, sehingga mereka tetap bisa menjaga produksi TBS nya masing-masing," pungkas pria yang acap disapa Oppa ini.

Di lain pihak, Syahrial, salah seorang pengusaha PMKS di Abdya membenarkan bahwa petani di Abdya saat ini kewalahan disebabkan masa trek dan rendemen juga ikut turun di angka 17 persen. 

"Kondisi ini membuat petani kewalahan dalam mengatasinya," ungkap Syahrial. 

Meskipun demikian, lanjut pria yang acap disapa Om Yal ini, pihaknya tetap membeli harga TBS kelapa sawit milik warga dengan harga mahal. 

"Biasa rata-rata renden hasil perkebunan masyarakat di angka 19 persen, namun sekarang turun di angka 17 persen," ungkapnya.(*) 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved