Konflik Palestina vs Israel

Yordania Bereaksi Keras Tolak Pembentukan Divisi Baru Militer Israel di Perbatasan

Yordania bereaksi keras atas pengumuman Militer Israel (IDF) yang menyatakan telah membentuk divisi baru IDF di perbatasan kedua negara.

Editor: Faisal Zamzami
Petra News Agency Jordan
Raja Yordania Abdullah II diatas Hercules C-130 sebelum menerjunkan bantuan di Gaza, Selasa (27/2/2024). Raja Abdullah II ikut langsung dalam misi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui operasi penerjunan bantuan dengan pesawat terbang, demikian disampaikan oleh Angkatan Bersenjata Yordania. 

SERAMBINEWS.COM - Yordania bereaksi keras atas pengumuman Militer Israel (IDF) yang menyatakan telah membentuk divisi baru IDF di perbatasan kedua negara.

Aksi Israel ini didalilkan untuk memperketat pengamanan di perbatasan timur wilayah pendudukan mereka di tengah memuncaknya eskalasi imbas berlarutnya Perang Gaza.

Dilansir CNN, mengutip sumber-sumber pemerintah Yordania, Kerajaan Hashemite itu secara tegas menolak aksi apa pun militer Israel di wilayah pendudukan Palestina, termasuk di perbatasan Yordania.

“Tindakan apa pun Israel terhadap wilayah Palestina yang diduduki ditolak (tidak bisa diterima) karena Israel adalah kekuatan pendudukan (penjajahan) yang harus disingkirkan,” kata pernyataan itu dikutip dari Khaberni, Kamis (31/10/2024). 

Pernyataan itu menambahkan, “Perdamaian, kerja sama, dan solusi dua negara adalah hal-hal yang akan membawa dampak positif bagi Palestina seperti keamanan dan stabilitas, bukan pebentukan divisi tentara dan tim militer".

Adapun juru bicara tentara Israel untuk media Arab, Avichay Adraee, dalam sebuah postingan di akunnya di platform X (sebelumnya Twitter) mengatakan kalau pembentukan divisi militer baru IDF ini sudah direstui oleh Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant dan Kepala Staf Umum IDF, Herzi Halevi.

“IDF sedang membentuk divisi baru di perbatasan timur. Menteri Pertahanan, Yoav Galant, dan Kepala Staf, Jenderal Herzi Halevi, sepakat untuk membentuk divisi regional timur yang bertujuan untuk melindungi wilayah perbatasan timur Negara Israel," katanya dalam ungahannya. 

 
Dia menyatakan, keputusan tersebut diambil berdasarkan, "Kesimpulan assessment dan penelitian.”

“Kebutuhan operasional dan kemampuan pertahanan di wilayah tersebut telah diperiksa dan berdasarkan pada perencanaan kerja pembangunan kekuatan IDF dan berdasarkan pembelajaran dari pengalaman  perang dan penilaian situasi, divisi ini akan ditempatkan di bawah tanggung jawab Komando Pusat IDF,” kata dia.

Adraee melanjutkan, dengan mengatakan: “Pasukan ini bertujuan untuk memperkuat upaya pertahanan di daerah perbatasan, Route 90, dan kota-kota, serta memberikan respons dalam menangani insiden teror dan penyelundupan senjata, sambil menjaga perbatasan yang damai dan meningkatkan kerja sama dengan tentara Yordania.”

Baca juga: Israel Umumkan Pembentukan Divisi Militer Baru di Perbatasan Yordania, Ancaman Perang di Front Timur


Rawan Penyusupan Milisi Perlawanan

Israel berdalih, penyerangan terhadap tentara dan warga pemukim mereka belakangan sering terjadi di perbatasan Yordania.

Dalam insiden terbaru, dua tentara Israel terluka dalam operasi penembakan di selatan Laut Mati pada Jumat (18/10/2024) silam.

"Dinas keamanan Israel mencurigai sejumlah milisi perlawanan mencoba memasuki pemukiman Navot Hakar di selatan Laut Mati, pada Jumat pagi, dan menembaki tentara dari tentara pendudukan Israel," kata Channel 14 Israel saat itu.

Tiga pria bersenjata dilaporkan menyusup dari perbatasan Yordania dan melepaskan tembakan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved