Breaking News

Perang Gaza

Militer Israel Klaim Pembersihan Wilayah Utara Gaza dari Hamas Memakan Waktu Enam Bulan

Militer memaksa warga sipil untuk keluar melalui jalur khusus tempat mereka dipantau dengan teknologi pengenalan wajah, yang diduga untuk mencegah pej

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/IDF
Pasukan Israel yang menyerbu memutus hubungan Jabalia dengan Kota Gaza beberapa minggu lalu sambil mengeluarkan perintah evakuasi dan menuntut warga sipil meninggalkan rumah mereka dan pindah ke selatan.  

SERAMBINEWS.COM - Pejabat militer Israel mengatakan bahwa dibutuhkan setidaknya enam bulan untuk membersihkan Gaza utara dari 'pasukan Hamas' di tengah upaya tentara yang terus-menerus untuk mengepung daerah tersebut dan secara paksa menggusur penduduk sipil, Yedioth Ahronoth melaporkan pada 3 November.

Pasukan Israel yang menyerbu memutus hubungan Jabalia dengan Kota Gaza beberapa minggu lalu sambil mengeluarkan perintah evakuasi dan menuntut warga sipil meninggalkan rumah mereka dan pindah ke selatan. 

Militer memaksa warga sipil untuk keluar melalui jalur khusus tempat mereka dipantau dengan teknologi pengenalan wajah, yang diduga untuk mencegah pejuang perlawanan melarikan diri.

“Sejauh ini, sekitar 600 tersangka teroris Hamas telah ditangkap dan ditahan untuk diinterogasi oleh pasukan keamanan,” klaim Yedioth Ahronoth.

Baca juga: Delegasi Hamas dan Fatah Bahas Nasib Pemerintahan Jalur Gaza Pascaperang di Kairo

Dalam praktiknya, pasukan Israel telah menggunakan jalur tersebut untuk melakukan penahanan massal terhadap warga sipil Palestina, memisahkan mereka dari keluarga mereka.

CNN melaporkan bahwa sebuah foto yang diambil akhir bulan lalu memperlihatkan kerumunan besar lebih dari 200 orang, berjongkok di tengah reruntuhan Jabalia di Gaza utara. 

Kebanyakan pria, banyak yang hampir telanjang, beberapa sudah tua, beberapa terlihat terluka. Setidaknya ada satu anak di antara mereka.

CNN menambahkan bahwa, "Mereka ditahan dan sebagian besar diperintahkan untuk menanggalkan pakaian oleh militer Israel saat mereka mencoba melarikan diri dari rumah mereka di kamp pengungsi Jabalya, kemudian ditahan selama berjam-jam di luar ruangan dalam cuaca dingin." (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved