Konflik Rusia vs Ukraina

Ukraina Hadapi Pertempuran dengan Pasukan Korea Utara, 11.800 Tentara Lenyap di Perbatasan Rusia

Pertempuran ini menandai babak baru dalam ketidakstabilan global, seiring dengan semakin meluasnya dampak perang di Ukraina.

|
Editor: Faisal Zamzami
AFP
Presiden Volodymyr Zelensky sedang berbicara dengan prajurit selama kunjungannya ke wilayah Zaporizhzhia, di tengah invasi Rusia di Ukraina pada 4 Februari 2024 

SERAMBINEWS.COM, KYIV — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi bahwa militer Ukraina telah terlibat dalam pertempuran pertama melawan pasukan Korea Utara.

Pertempuran ini menandai babak baru dalam ketidakstabilan global, seiring dengan semakin meluasnya dampak perang di Ukraina.

Dalam pidato yang disampaikan melalui video dan dipublikasikan di situs resmi kantor kepresidenan Ukraina pada Selasa (5/11/2024), Zelenskyy menyebut pertempuran ini sebagai eskalasi baru yang memperburuk situasi keamanan dunia.

"Pertempuran pertama dengan pasukan Korea Utara membuka halaman baru ketidakstabilan di dunia," ujarnya dikutip dari Yonhap.

 Zelenskyy juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang telah merespons dengan tegas terhadap pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia, tidak hanya melalui kecaman, tetapi juga dengan tindakan nyata untuk mendukung pertahanan Ukraina.

"Kami, bersama dengan dunia, harus melakukan segala upaya agar langkah Rusia untuk memperluas perang ini—untuk benar-benar meningkatkan eskalasi—berakhir dengan kegagalan, baik bagi mereka maupun bagi Korea Utara," tambahnya.

Baca juga: Rusia Siap Gempur Ukraina dengan Rudal Kh-101 pada Musim Dingin, 61 Hari Andalkan Drone Shahed

Konfirmasi mengenai pertempuran dengan pasukan Korea Utara juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov.

Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi lokal KBS pada Selasa, Umerov mengungkapkan bahwa pertempuran dengan pasukan Korea Utara telah terjadi dalam skala kecil. 

Meski begitu, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasi dan seperti apa dampak dari pertempuran.

Sebelumnya, pada Senin (4/11/2024), Zelenskyy menyebut sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan di wilayah Kursk, Rusia, yang terletak di garis depan barat. 

Hal tersebut menjadi langkah terbaru Rusia dalam memperkuat posisinya di medan pertempuran, dengan bantuan dari salah satu sekutu internasionalnya.

Selain dari pihak Ukraina, Amerika Serikat juga telah mengonfirmasi keterlibatan Korea Utara dalam konflik ini. 

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa sekitar 10.000 tentara Korea Utara saat ini berada di wilayah Kursk, dan kemungkinan akan segera terlibat dalam pertempuran dalam beberapa hari mendatang. 

Baca juga: Ukraina Serang Tentara Korea Utara di Dekat Perbatasan Rusia

Ukraina Kehilangan 11.800 Tentara di Perbatasan Rusia Dalam Seminggu

Pasukan militer Ukraina mengalami kerugian besar dalam seminggu perperangan melawan Rusia di garis perbatasan Lugansk.

Dalam seminggu terakhir pasukan Rusia dari kelompok tempur Utara, Selatan, dan Barat telah melenyapkan 11.800 tentara angkatan bersenjata Ukraina dan tentara bayaran asing.

 Pasukan Ukraina mencoba menembus wilayah Republik Rakyat Lugansk, yang berada di bawah kendali Rusia.

Pasukan Rusia menangkis 45 serangan balik tentara Ukraina, pakar militer Andrey Marochko mengatakan kepada kantor berita TASS, dikutip Selasa (5/11/2024).

"Selama seminggu terakhir, pasukan bersenjata Ukraina melanjutkan upaya mereka untuk menahan aksi ofensif angkatan bersenjata Rusia di wilayah Kharkov, Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk,” katanya.

“Dari 26 Oktober hingga 1 November 2024, satuan-satuan dari Kelompok Tempur Barat dan Selatan (Rusia) menangkis 45 serangan balik musuh (Ukraina),” sambungnya.

Marochko mengatakan, kerugian besar dialami angkatan bersenjata Ukraina di wilayah kekuasaan penuh kelompok tempur Utara, Selatan dan Barat Rusia.

 
 “Dalam satu periode pelaporan (seminggu), sekitar 11.820 tentara dan prajurit bayaran Ukraina, yang berarti 510 lebih banyak dari periode pelaporan sebelumnya," kata Marochko.

Ia menambahkan bahwa selama periode tersebut, militer Rusia menghancurkan 196 kendaraan, 89 berbagai kendaraan lapis baja.

Kemudian lima tank, tiga peluncur sistem roket peluncur ganda, 96 senjata artileri lapangan, 18 stasiun perang elektronik dan anti-baterai, serta 30 depot amunisi lapangan.

Namun belum diketahui apakah pasukan Korea Utara terlibat dalam membantu Rusia melawan Ukraina di sepanjang garis perbatasan.

Dalam sebuah laporan disebutkan bahwa, pekan lalu sekitar 12.000 tentara Korea Utara, termasuk 500 perwira dan tiga jenderal, berada di Rusia untuk menjalani pelatihan.

Mereka secara bertahap akan bergabung dengan pasukan Rusia dalam menghadapi pertempuran melawan Ukraina.

Disisi lain, Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui menegaskan bahwa Korea Utara akan mendukung Rusia hingga mencapai kemenangan di Ukraina.

Dalam pertemuannya pada Jumat (1/11/2024) dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Choe juga menuduh AS dan Korea Selatan merencanakan serangan nuklir terhadap negaranya.

“Hubungan persahabatan tradisional kita yang telah teruji oleh sejarah, saat ini sedang meningkat ke tingkat baru hubungan persahabatan militer yang tak terkalahkan,” katanya.

Choe memuji peran yang dimainkan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ia mengatakan Korea Utara tidak ragu bahwa di bawah kepemimpinan bijaksana Putin, tentara dan rakyat Rusia akan meraih kemenangan besar dalam perjuangan suci mereka untuk melindungi hak kedaulatan dan kepentingan keamanan negara mereka.

“Dan kami juga memastikan bahwa hingga hari kemenangan, kami akan berdiri teguh di samping rekan-rekan Rusia kami,” kata Choe.

Lavrov berbicara tentang hubungan yang sangat dekat antara militer kedua negara dan mengatakan hal ini memungkinkan mereka untuk menyelesaikan tugas keamanan penting bersama-sama.(*)

Baca juga: Seri Terakhir MotoGP 2024 Resmi di Sirkuit Catalunya Barcelona, Bagnaia Ancam Martin Juara Dunia

Baca juga: Pj Gubernur Safrizal Kukuhkan Safriati sebagai Bunda Literasi Aceh

Baca juga: Sahbirin Noor Gubernur Kalimantan Selatan Kabur Usai Ditetapkan KPK Sebagai Tersangka

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved