Bintang Olimpiade Kim Ye-ji Putuskan Rehat, Alasannya Demi Keluarga dan Atasi Tekanan Sosial

SERAMBINEWS.COM - Kim Ye-ji, atlet menembak asal Korea Selatan yang mengukir prestasi dengan meraih medali perak dalam nomor tembak pistol udara 10m di Olimpiade Paris 2024, baru-baru ini membuat keputusan besar dalam kariernya dengan memilih untuk sementara waktu mundur dari dunia menembak.

Keputusan ini ia ambil untuk fokus pada keluarganya serta mengatasi tekanan sosial yang meningkat seiring dengan popularitasnya setelah Olimpiade.

Agensi Kim Ye-ji, Ppil, memberikan pernyataan resmi terkait alasan di balik keputusan ini pada Kamis, (7/11/2024).

Seorang pejabat dari agensi menyatakan bahwa jadwal yang sangat padat telah membuat Ye-ji membutuhkan waktu istirahat untuk memulihkan diri secara fisik dan mental.

"Setelah Festival Olahraga Nasional bulan lalu, tidak ada lagi kompetisi yang dijadwalkan hingga akhir tahun ini. Musim baru akan dimulai pada bulan April mendatang.

Melihat hal ini, kami dan Ye-ji memutuskan untuk menyelesaikan kontraknya lebih awal,” ungkap pejabat tersebut.

Sebelumnya, Kantor Kabupaten Jeonbuk Imsil mengumumkan bahwa Kim Ye-ji telah mengajukan surat pengunduran diri dengan alasan pribadi, (6/11/2024).

Pengunduran diri ini datang menjelang perpanjangan kontraknya yang seharusnya diperbarui pada bulan Desember.

Dalam pernyataannya, Ye-ji mengungkapkan bahwa ia ingin memberikan perhatian lebih kepada keluarga dan membesarkan anak-anaknya selama masa istirahat ini.

Keputusan ini bukanlah hal yang mudah, tetapi ia merasa bahwa istirahat ini penting untuk dirinya dan keluarganya.

Selain alasan keluarga, sumber dari agensinya juga mengungkapkan bahwa keputusan ini dipengaruhi oleh tekanan sosial yang kian meningkat.

Setelah memenangkan medali perak, Kim Ye-ji menjadi sosok yang sangat populer di Korea Selatan.

Ia mulai menerima banyak tawaran untuk berbagai aktivitas di luar dunia olahraga, seperti pemotretan, iklan, dan peran sebagai duta.

Namun, popularitas ini juga mendatangkan komentar negatif yang cukup mengganggu.

Banyak pihak mengkritik keputusan Ye-ji untuk tampil di media dan kegiatan komersial, bahkan ada yang meragukan komitmennya sebagai seorang atlet.

Meningkatnya kritik tersebut membuat Ye-ji merasa perlu mengambil jeda untuk menenangkan diri dan menjaga kesehatan mentalnya.

Melalui agensinya, Kim Ye-ji menyampaikan pesannya kepada para pendukungnya, “Saya berharap publik dapat memahami bahwa jeda ini adalah proses untuk berkembang lebih jauh sebagai atlet menembak. Istirahat ini penting bagi saya untuk kembali lebih kuat.” Kata Kim Ye-ji dalam pesannya.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun belum ada waktu yang pasti untuk kembalinya, ia berjanji akan mencoba kembali ke dunia olahraga sesegera mungkin.

Puncak karier Kim Ye-ji dimulai ketika ia berhasil meraih medali perak di Olimpiade Paris.

Performa luar biasanya bahkan mendapat perhatian internasional ketika CEO Tesla, Elon Musk, memuji penampilannya secara langsung di media sosial dan menyebutnya sebagai luar biasa.

Pujian dari Musk ini meningkatkan sorotan media terhadap Ye-ji, dan sejak saat itu ia menerima banyak tawaran dari berbagai bidang, mulai dari fashion, kecantikan, hingga peran duta publik.

Ye-ji bahkan baru saja terpilih sebagai duta hubungan masyarakat pertama untuk Tesla Korea, sebuah penghargaan yang menunjukkan pengakuan atas prestasi dan pengaruhnya di Korea Selatan.

Lebih dari itu, Ye-ji sempat terlibat dalam proyek film pendek, di mana ia tampil dalam trailer spin-off film Asia sebagai seorang pembunuh.

Kemunculannya dalam trailer tersebut sempat memicu spekulasi di kalangan penggemarnya bahwa Ye-ji mungkin akan mengembangkan karier di dunia akting.

Namun, agensinya dengan tegas membantah kabar tersebut, menegaskan bahwa peran tersebut hanya sebagai penampilan khusus dan tidak menandakan niatnya untuk berpindah karier.

Keputusan Kim Ye-ji untuk mengambil jeda dari dunia olahraga mencerminkan tantangan besar yang dihadapi para atlet yang berada di bawah sorotan publik.

Selain tekanan dalam dunia kompetisi, atlet seperti Ye-ji juga harus menghadapi ekspektasi dan kritik dari masyarakat luas yang terkadang bisa sangat membebani mental.

Dengan rehat ini, Ye-ji berharap dapat kembali dengan semangat baru dan menunjukkan performa yang lebih baik di masa mendatang.

Keputusan untuk fokus pada keluarga dan kesehatan mental ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa terkadang jeda adalah langkah yang diperlukan untuk berkembang dan mencapai puncak yang lebih tinggi.(*)