Konflik Palestina vs Israel

Hizbullah Serang Pangkalan Militer Strategis Milik Israel, Pasukan Darat Utama Zionis Dihantam Rudal

Dalam serangan itu, Hizbullah memfokuskan serangannya pada pangkalan militer strategis Israel di Kota Haifa, wilayah utara Israel.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
MNA/screenshot
(gambar pendukung) serangan roket besar-besaran gerakan perlawanan Hizbullah, Jumat (13/9/2024) terhadap wilayah Israel. 

Israel melancarkan serangan darat dan kampanye udara besar-besaran terhadap Lebanon pada akhir September setelah setahun saling tembak di perbatasan Lebanon bersamaan dengan perang Gaza.

Lebih dari 3.000 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon selama setahun terakhir, sebagian besar dalam enam minggu terakhir.

Laporan PBB baru-baru ini menyatakan bahwa serangan tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 3.000 orang, yang berarti “58 persen lebih banyak dari 1.900 korban jiwa” yang disebabkan oleh perang rezim tahun 2006 melawan Lebanon.

Menanggapi agresi tersebut, Hizbullah telah melancarkan ratusan serangan balasan terhadap wilayah Palestina yang diduduki dan pasukan Israel yang mencoba maju ke wilayah selatan Lebanon.

Gerakan tersebut telah berjanji untuk mempertahankan pemogokannya sampai rezim mengakhiri eskalasi.

Serangan Hizbullah Mengubah Haifa di Israel Menjadi Kota Hantu

Kota pelabuhan Haifa yang dikuasai Israel, yang pernah menjadi pusat bisnis dan pariwisata utama bagi rezim tersebut, telah berubah menjadi kota hantu.

Hal itu terjadi setelah Hizbullah melancarkan serangan rudal dan pesawat tak berawak berulang kali ke kawasan itu.

Laporan yang diterbitkan di media Israel pada Selasa (5/11/2024) menunjukkan bahwa Haifa bukan lagi kota yang ramai dan tempat wisata yang populer di Israel.

Kota tersebut telah hancur akibat serangan rudal dan pesawat tak berawak milik Hizbullah.

Pejabat setempat menggambarkan situasi di Haifa sebagai mencekam karena menunjukkan pada banyaknya penutupan hotel di pelabuhan Mediterania.

Hal ini telah mendorong pemilik bisnis menghentikan operasionalnya di Israel dan untuk mulai bermigrasi keluar dari Israel.

Selama berminggu-minggu, militer Israel telah mengimbau warga di Haifa untuk tetap berada di dalam rumah dan tidak keluar rumah jika tidak perlu.

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya jumlah serangan oleh Hizbullah terhadap Haifa

Hizbullah menembakkan sekitar 100 roket dari Lebanon selatan ke Teluk Haifa, sebuah kawasan yang menjadi lokasi unit-unit industri dan bisnis besar.

Pemerintah Israel telah berulang kali mengklaim bahwa mereka telah melindungi Haifa dari serangan rudal dan pesawat tak berawak Hizbullah melalui penggunaan sistem pertahanan udara modernnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved