Video

VIDEO Al Qassam Sikat Puluhan IDF dari Jarak Dekat, Ribuan Tentara Cadangan Israel Menolak Bertugas

Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengatakan bahwa situasi internal yang dialami oleh pasukanya saat ini tengah berhadapan dengan masalah disersi.

Editor: Muhammad Aziz

SERAMBINEWS.COM - Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengatakan bahwa situasi internal yang dialami oleh pasukanya saat ini tengah berhadapan dengan masalah disersi besar-besaran.

Sejumlah besar tentara cadangan (reserve division) Israel dilaporkan menolak mematuhi perintah untuk dikerahkan ke putaran baru pertempuran yang terjadi di berbagai front, termasuk di Jalur Gaza dan di front utara melawan Hizbullah.

Tingginya angka disersi pasukan cadangan Israel ini  telah mempengaruhi keputusan operasional militer IDF.

Menurut IDF, sejumlah alasan umum penolakan bertugas ini adalah kelelahan perang di antara tentara yang berpartisipasi dalam pertempuran selama berbulan-bulan pada suatu waktu; dan sekarang dipanggil lagi.

Selain itu, tidak ada dana yang dialokasikan untuk mendukung kehidupan para anggota pasukan cadangan.

Sebagai informasi, pasukan cadangan ini direkrut dari sipil yang dikenai wajib militer. Dengan begitu, saat mengikuti program wajib militer, banyak dari mereka terpaksa kehilangan bisnis dan pendapatan.

Rancangan undang-undang yang sangat diperjuangkan yang tampaknya untuk mengecualikan para pria dari Kaum Yahudi Haredi – sekitar 60.000 orang – dari wajib militer juga memainkan peran dalam insiden desersi besar- besaran ini.

Tekanan yang dimaksud adalah tantangan di lapangan yang tidak juga berhasil diatasi pasukan Israel.

Dalam perkembangan peperangan yang berlarut selama setahun lebih, IDF tidak juga mampu memberantas gerakan Hamas.

Alih-alih begitu, IDF jusrtu kerepotan menghadapi petempur Hizbullah Lebanon di front Utara.

Di sisi lain, Gaza juga menyumbang besar dalam angka kematian personel IDF.

Terbaru, Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mengatakan pada Minggu (10/11/2024) kalau mereka terlibat kontak senjata dengan unit yang terdiri dari 15 tentara Israel dari jarak dekat.

Qassam mengklaim, serangan jarak dekat membunuh semua tentara Israel tersebut.

Dua Armored Personnel Carriers (APC) Israel, juga menjadi sasaran roket “Yassine-105” yang bermuatan Tandem, tambah keterangan Al Qassam.

Sebuah alat peledak juga diledakkan pada buldoser militer di kamp Jabalia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved