Berita Subulussalam

Banjir Landa Subulussalam, Aceh-Sumut Lumpuh

Anggota DPRK Subulussalam Ardhi Yanto Ujung mendesak pemerintah pusat agar turun tangan menangani permasalahan banjir

Editor: mufti
For Serambinews.com
Banjir besar kembali melanda sejumlah desa di Kota Subulussalam selain merendam rumah warga juga melumpuhkan arus lalulintas di Jalan Nasional Aceh-Sumatera Utara atau sebaliknya, pada Minggu (17/11/2024). 

“Banjir selama ini sudah sangat mengkhawatirkan, hujan deras selama dua jam saja sudah banjir.” Ardhi Yanto Ujung, Anggota DPRK Subulussalam 

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Banjir besar kembali melanda sejumlah desa di Kota Subulussalam pada Minggu (17/11/2024). Dampaknya, ratusan kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi dan arus lalu lintas di jalan nasional Aceh-Sumatera Utara (Sumut) lumpuh.

Musibah banjir terjadi setelah daerah tersebut dilanda hujan deras dalam sepekan terakhir dan semakin parah pada Sabtu (16/11/2024). Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) menyebutkan, banjir mulai terjadi dari Sabtu tengah malam.

Data yang diterima Serambi menyebutkan ada sejumlah desa yang direndam banjir antara lain Desa Danau Teras Kecamatan Simpang Kiri, Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Desa Jabi-Jabi Barat, Desa Suka Maju, Desa Namo Buaya Kecamatan Sultan Daulat.

Sementara di Kecamatan Rundeng air merendam jalan dan hingga tadi malam tidak dapat dilintasi kendaraan roda dua dan empat.

Kepala Pelaksana BPBD Subulussalam, Ramadan mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan monitoring dan pendataan warga. Selain itu juga memantau debit air, berkoordinasi dengan perangkat gampong dan instansi terkait serta menyiagakan personel TRC tetap berada di lokasi.

minta bangun kanal

Anggota DPRK Subulussalam Ardhi Yanto Ujung mendesak pemerintah pusat agar turun tangan menangani permasalahan banjir yang saban tahun melanda daerah. 

“Banjir selama ini sudah sangat mengkhawatirkan, hujan deras selama dua jam saja sudah banjir,” ujar politisi Partai Aceh ini kepada Serambi, Minggu (17/11/2024).

Selain merusak sentra pertanian, banjir juga mengganggu akses lalu lintas bahkan bisa berhari-hari yang akhirnya menganggu perekonomian masyarakat.

"Sementara Subulussalam akses satu-satunya bagi masyarakat pantai barat selatan menuju Medan, Sumatera Utara sebagai hilir mudik sembako dan hasil pertanian masyarakat," kata Ardhi Yanto.

Karena itu, Ardhi Yanto mendesak pemerintah pusat mengatasi banjir tahunan di Subulussalam. Jika berhadap dari anggaran daerah sudah pasti tidak mungkin, karena sangat kecil.(lid)

 

Tanggung Jebol, Sembilan Desa di Aceh Jaya Tergenang 

Musibah banjir juga terjadi di Aceh Jaya pada Minggu (17/11/2024). Sebanyak sembilan desa di dua kecamatan terendam banjir luapan Krueng Teunom setelah beberapa hari terkahir daerah itu diguyur hujan lebat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved