Internasional

Xi Jinping Tunjukkan Pengaruh China yang Semakin Kuat di KTT G20 dan Diplomasi Global

Perjanjian ini terjadi setelah serangkaian pertemuan puncak yang dihadiri oleh Xi, yaitu Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC)

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Reuters
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud, dan seorang perwakilan dari Meksiko berkumpul bersama pemimpin lainnya untuk foto bersama selama KTT G20. 

SERAMBINEWS.COM-Kunjungan Presiden China, Xi Jinping, ke Brasilia pada hari Rabu (20/11/2024) menandai akhir dari serangkaian kunjungan diplomatik yang menunjukkan semakin kuatnya pengaruh China di Amerika Selatan dan di forum global.

Dilansir dari kantor berita Reuters pada Rabu (20/11/2024), dalam kunjungan ini, Xi dan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, diharapkan menandatangani berbagai perjanjian untuk memperkuat perdagangan dan kerja sama di berbagai sektor, termasuk agribisnis, energi, dan dirgantara. 

Perjanjian ini terjadi setelah serangkaian pertemuan puncak yang dihadiri oleh Xi, yaitu Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima dan kemudian KTT G20 di Rio de Janeiro.

Di tengah dominasi China dalam diplomasi internasional, peran AS di bawah Presiden Joe Biden mulai terpengaruh oleh situasi politik domestik.

Biden, yang hanya memiliki dua bulan tersisa menjelang akhir masa jabatannya, kurang memiliki ruang untuk membuat komitmen jangka panjang, sementara penerusnya, Donald Trump, berjanji akan mengubah total kebijakan luar negeri AS.

Pada saat yang sama, Xi menunjukkan peran sentralnya dalam pertemuan-pertemuan besar ini, sementara Biden tidak hadir dalam kesempatan foto penting pada KTT G20, yang diungkapkan oleh Gedung Putih sebagai alasan logistik.

China tampaknya mengambil langkah strategis dengan memperlihatkan sikap yang lebih terbuka dan kooperatif dalam berbagai pertemuan dengan negara-negara Barat, termasuk AS, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Beberapa diplomat yang hadir dalam KTT G20 sebelumnya mengamati perubahan sikap China, yang kini lebih proaktif dalam membangun konsensus yang lebih luas dan tidak hanya fokus pada kepentingan sempit mereka.

Seorang diplomat Brasil mengungkapkan bahwa China kini jauh lebih terlibat dan konstruktif dalam diskusi-diskusi internasional.

Seorang diplomat Eropa juga mencatat bahwa rekan-rekan China berhasil membangun konsensus pada beberapa topik yang sebelumnya kurang menjadi fokus mereka, seperti hak-hak perempuan.

Ini terlihat seperti langkah yang sengaja diambil untuk mengisi ruang multilateral yang mungkin akan diabaikan oleh Trump. Menurut diplomat Eropa tersebut, "Tempat yang tidak terisi akan diisi oleh pihak lain," yang mengindikasikan bahwa China berusaha untuk memperluas pengaruhnya lebih jauh dari yang telah dicapai sebelumnya.

Secara keseluruhan, langkah-langkah diplomatik yang diambil oleh China, terutama di forum-forum multilateral seperti G20, menunjukkan bahwa Beijing berusaha untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh AS, sambil memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam tatanan global yang sedang berubah.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved