Konflik Rusia vs Ukraina

Nasib Tentara Bayaran Inggris Nekat Berperang untuk Ukraina, Kini Ditangkap Pasukan Rusia

Seorang warga negara Inggris dilaporkan ditangkap oleh pasukan Rusia saat bertempur untuk Ukraina.

Editor: Faisal Zamzami
X/Twitter
Mantan tentara Inggris James Scott Anderson, yang ditangkap oleh Tentara Rusia di Kursk. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang warga negara Inggris dilaporkan ditangkap oleh pasukan Rusia saat bertempur untuk Ukraina.

Kantor berita pemerintah Rusia Tass mengutip sumber militer yang mengatakan bahwa apa yang mereka sebut sebagai "tentara bayaran Inggris" telah "ditawan di wilayah Kursk" Rusia.

Dalam sebuah video yang diunggah di saluran Telegram Rusia yang pro-perang pada hari Minggu (24/11/2024), pria tersebut terlihat mengenakan seragam tempur.

Pria berusia 22 tahun itu mengaku dirinya sebagai James Scott Rhys Anderson.

Berbicara menggunakan bahasa Inggris, Anderson mengatakan sebelum bertugas di Ukraina, ia bertugas sebagai Angkatan Darat Inggris, dikutip dari BBC.

Di angkatan udara Inggris, ia bertugas sebagai pemberi sinyal daari tahn 2019 hingga tahun 2023.

Hingga pada tahun 2024, Anderson mulai bergabung dengan Legiun Internasional di Ukraina untuk berperang melawan Rusia, dikutip dari The Guardian.

Ia mengaku keputusannya ini ia ambil setelah melihat laporan di televisi tentang perang.

Saat itu, ia juga sedang kehilangan pekerjaan hingga kemudian memutuskan bergabung untuk berperang melawan Rusia.

Rekaman tersebut juga menunjukkan Anderson dengan tangan terikat.

Akan tetapi, rekaman tersebut belum dapat diverifikasi dan tidak jelas kapan waktu mereka merekam video tersebut.

Baca juga: Rusia Dikeroyok NATO, Prancis, AS dan Inggris, Izinkan Ukraina Gunakan Senjatanya Serang Moskow

Seorang blogger militer pro-Kremlin yang populer, Yuri Podolyaka melalui Telegram mengatakan bahwa Anderson ditangkap di dekat desa Plekhovo di wilayah Kursk, Rusia.

Rusia biasanya mengklaim bahwa pejuang asing yang ditangkapnya adalah tentara bayaran.

Oleh karena itu, mereka tidak akan mendapatkan jaminan perlindungan.

 
Ini juga menyoroti keputusan presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy yang menyerukan bahwa pejuang asing tidak boleh ikut bertempur.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved