Berita Pidie

Ini Dugaan Penyebab Penjaring Ikan Ditemukan Meninggal di Pidie, Mayat Dievakuasi Warga dan TNI

Korban ditemukan meninggal, Jumat (29/11/2024) sekitar pukul 14.00 WIB, kemudian mayat penjaring ikan ini  dievakuasi Anggota Koramil 07/Simpang Tiga

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Mayat, M Yusuf dievakuasi anggota Koramil 07/Simpang Tiga, Peltu Kamaruzaman, bersama warga dari aliran sungai di Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Jumat (29/11/2024). 

Korban ditemukan meninggal, Jumat (29/11/2024) sekitar pukul 14.00 WIB, kemudian mayat penjaring ikan ini  dievakuasi Anggota Koramil 07/Simpang Tiga Kodim 0102/Pidie, Peltu Kamaruzaman, bersama warga.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - M Yusuf Hasan (54), warga Desa Reung-Reug, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie ditemukan meninggal terapung di Sungai Desa Lheue, Kecamatan Simpang Tiga.

Korban ditemukan meninggal, Jumat (29/11/2024) sekitar pukul 14.00 WIB, kemudian mayat penjaring ikan ini  dievakuasi Anggota Koramil 07/Simpang Tiga Kodim 0102/Pidie, Peltu Kamaruzaman, bersama warga.

Korban tenggelam di aliran sungai dekat tambak di Desa Lheue, Kamis (28/11/2024), saat menjaring ikan secara tradisional di sungai tersebut. 

"M Yusuf Hasan hampir setiap hari pergi ke sungai di Desa Lheue untuk menjaring ikan secara tradisional, dengan turun ke sungai," kata Keuchik Reung-Reung, Tgk Sayed Sofyan, kepada Serambinews.com, Sabtu (30/11/2024).

Ia menjelaskan, pada hari nahas itu, sekitar pukul 14.00 WIB, M Yusuf seperti biasa pergi sendiri dengan jalan kaki melalui areal persawahan, dengan menempuh perjalanan sekitar 1 kilometer. 

M Yusuf menjaring ikan secara tradisional di aliran sungai di lokasi sama. Korban harus turun ke sungai saat menjaring ikan. Menjaring ikan memang hobi ayah dua anak itu.

Baca juga: 224 Atlet Bulutangkis Se-Aceh Perebutkan Piala Aceh Ready Cup Digelar PBSI Langsa 

Sementara baju dan perlengkapan lainnya diletakkan atau disangkutkan di pohon kayu di bibir sungai.

Namun, pada hari itu, M Yusuf tidak pulang ke rumah hingga pukul 17.00 WIB. Sebab, biasanya pukul 17.00 WIB, M Yusuf sudah ada di rumah. Karena korban ada menanam tanaman melon di areal sawahnya.

"Hingga pukul 17.00 WIB, korban tidak pulang, akhirnya anaknya mencari di sungai yang menemukan baju dan rokok disangkutkan di pohon kayu. 

Hingga pukul 20.00 WIB, korban tidak ditemukan, sehingga ramai warga mencari di areal sungai, tapi pada malam itu belum ditemukan," jelasnya.

Kata Tgk Sayed, mayat M Yusuf ditemukan, Jumat (29/11/2024) di aliran sungai. 

Diduga korban mengalami pitam saat menjaring ikan di sungai, hingga korban tenggelam.

Baca juga: Panwaslih Kota Langsa Serahkan Berkas OTT Dugaan Money Politik ke Penyidik Sentra Gakkumdu 

"Proses fardhu kifayah selesai pukul 17.00 WIB. Almarhum meninggalkan dua anak dan seorang istri," pungkas Tgk Sayed. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved