Berita Pidie
Cabang Tafsir dan Tilawah Tunanetra Tidak Diperlombakan di MTQ ke-37 di Pidie, Ini Penjelasan Dinas
Disebutkan, Cabang tafsir tidak diperlombakan adalah Tafsir Quran Bahasa Inggris, Tafsir Quran Bahasa Arab dan Tafsir Quran Bahasa Indonesia.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
Disebutkan, Cabang tafsir tidak diperlombakan adalah Tafsir Quran Bahasa Inggris, Tafsir Quran Bahasa Arab dan Tafsir Quran Bahasa Indonesia.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Cabang Tafsir Quran dan cabang tilawah tunanetra tidak diperlombakan pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-37 tingkat kabupaten di Kecamatan Padang Tiji.
Kedua cabang tersebut tidak diperlombakan dibahas dalam rapat koordinasi teknis MTQ ke-37 di Oprom Bupati Pidie, Senin (2/12/2024).
" Cabang Tafsir Quran tidak diperlombakan pada MTQ ke-37 tingkat kabupaten di Kecamatan Padang Tiji. MTQ itu akan digelar tanggal 6 hingga 12 Desember 2024," kata Kepala Dinas Syariat Islam Pidie, drh Fazli MSi, kepada Serambinews.com, Senin (2/12/2024).
Disebutkan, Cabang tafsir tidak diperlombakan adalah Tafsir Quran Bahasa Inggris, Tafsir Quran Bahasa Arab dan Tafsir Quran Bahasa Indonesia.
Lalu, cabang tilawah tunanetra tidak diperlombakan.
" Kedua cabang itu tidak diperlombakan, lantaran tidak adanya peserta.
Cabang tafsir hanya dua orang peserta, sehingga akan lakukan seleksi untuk MTQ tingkat provinsi.
Sementara untuk tunanetra, kita akan membawa kembali Kafrawi mengikuti cabang tilawah tunanetra di Pidie Jaya," kata Fazli.
Ia menjelaskan, MTQ tingkat kabupaten diikuti 751 peserta dari 23 kecamatan.
Arena MTQ untuk panggung utama dipusatkan di lapangan sepakbola Jerla Gampong Paloh, Kecamatan Padang Tiji.
Selanjutnya, Masjid Raudhaturrahman Padang Tiji sebagai arena MTQ satu, MTsN arena kedua dan MAN arena ketiga.
Kata Fazli, kafilah dari 23 kecamatan akan tinggal di rumah yang telah diverifikasi, yang dekat dengan arena MTQ.
Rumah tersebut telah standar untuk peserta dan dewan hakim. Peserta disediakan akomodasi dan kosumsi selama mengikuti MTQ.
" Untuk pawai takruf dilaksanakan, Jumat (6/12/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Peserta diharapkan bisa hadir semua untuk memeriahkan pawai takruf MTQ," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk peserta MTQ yang terkendala dengan ujian mulai 2 hingga 7 Desember 2024, panitia telah meminta dispensasi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie dan Kantor Kemenag Pidie.
Di sisi lain, kata Fazli, untuk juara satu terkadang tidak diikutkan ke tingkat provinsi, lantaran saat dilakukan TC secara berulang-ulang, namun juara dua dan tiga atau peserta penunggu tampil lebih baik saat dilakukan TC.
" Tidak dibawa juara satu ke tingkat MTQ provinsi telah sesuai SOP. Bukan tingkat provinsi saja yang berlaku, tapi tingkat nasional dan internasional sering dilakukan dengan membawa penunggu," jelasnya.
Camat Padang Tiji, Asriadi, Senin (2/12/2024) menjelaskan, untuk panggung utama di lapangan sepakbola di Gampong Paloh adalah lokasi rawan banjir.
Untuk itu, harus dibangun saluran, agar air tidak tergenang di lapangan.
Sebab, saat ini curah hujan tinggi.
" Di bagian pinggir lapangan kita telah menabur sirtu untuk menimbun lapangan becek.
Tapi, di tengah lapangan kita tidak bisa menabur kerikil, makanya harus dibuat saluran kecil di pinggir lapangan," jelasnya.
Teknis Penilaian Tilawah
Ketua Dewan Juri Tilawah, Tgk Ilyas, Senin (2/11/2024) mengatakan, teknis penilaian pada cabang tilawah empat bidang. Adalah tajwid, fasahah, lagu dan suara.
Ia menyebutkan, durasi tampil cabang tilawah kanak-kanak dengan waktu 5-6 menit. Peserta kanak-kanak bisa membawa lagu bayati, hijaz dan nahawan.
Untuk remaja dengan durasi tampil 6-7 menit, dengan membawa tiga hingga empat lagu.
Sementara untuk dewasa tilawah dengan durasi tampil 7-8 menit dengan empat hingga lima lagu.
Ketua Dewan Juri Cabang Tahfiz, Tgk Saifullah, Senin (2/12/2024) mengungkapkan, MTQ tahun ini paling banyak peserta pada cabang tahfiz 10 hingga 20 juz, dengan peserta mencapai 54 orang.
Sementara 1-5 juz sedikit dan 30 juz jumlah peserta minim.
Ia menjelaskan, jika adanya peserta cabang tahfiz yang pernah meraih juara 1 pada MTQ tingkat kabupaten tahun sebelumnya, kemudian pada MTQ ke-37 ikut kembali pada cabang sama, maka dewan juri tidak memberikan nilai.
Begitu juga, peserta sudah lewat umur tidak diberikan penilaian.
" Untuk cabang Tafsir Quran tidak diperlombakan. Peserta hanya dua orang akan dilakukan seleksi untuk mengikuti MTQ tingkat kabupaten," pungkasnya. (*)
Usut Kasus Tambang Emas Ilegal di Geumpang, Pidie, Polisi Buru Pemodal |
![]() |
---|
Perkenalkan Literasi Numerasi Sejak Dini, Dispersip Pidie Gelar Pelatihan Pintar Berhitung |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Polisi Tetapkan Operator Buldoser Proyek Jalan di Glumpang Baro Pidie Tersangka |
![]() |
---|
Tenaga Honor Diusulkan Bupati Pidie Menjadi PPPK Paruh Waktu, Kini Diminta Pantau Akun |
![]() |
---|
Makam Permaisuri Iskandar Muda di Pidie Terlantar, Budayawan dan Arkeolog USK Kecewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.