Siti Zahara 5 Tahun Tinggal di Gubuk Reyot, Anggota DPRK Aceh Barat Dorong Pemanfaatan Dana Otsus 

Laporan Sakdul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Anggota DPRK Aceh Barat, Nasruddin kepada Serambinews.com, Selasa (3/11/2024), turut memberikan perhatian pada kasus Siti Zahara, kaum duafa yang lebih 5 tahun tinggal dalam gubuk reot atau rumah tak layak huni. 

Nasruddin berharap, dana otonomi khusus (Otsus) yang akan dialokasikan pada tahun 2025, bisa menjadi pertimbangan untuk membantu keluarga ini.

Nasruddin menegaskan, pentingnya penyaluran bantuan yang tepat sasaran.

Agar warga miskin seperti Siti Zahara bisa mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan.

“Semoga bantuan DOK (dana otonomi khusus) dapat diberikan secara tepat sasaran, terutama untuk keluarga seperti Siti Zahara yang benar-benar membutuhkan,” harap Nasruddin.

Ia juga menekankan, bahwa kondisi Siti Zahara perlu menjadi perhatian semua pihak.

Terutama pemerintah dan masyarakat yang memiliki kepedulian. 

Ia berharap, desa-desa yang menghadapi kondisi serupa bisa menjadi prioritas dalam program bantuan agar kepedihan yang dialami warganya bisa diatasi.

“Bola ada di tangan pemerintah dan masyarakat yang memiliki kepedulian, apakah kita akan membiarkan keperihan ini berlanjut,” paparnya. 

“Mari kita selesaikan bersama, sehingga jangan ada lagi di Aceh Barat hal yang sama terjadi,” urai dia. 

“Keuchik atau aparatur gampong jangan berdiam diri, tapi segera laporkan ke kabupaten,” tegas Nasruddin.

Ia menyebutkan, bahwa Siti Zahara Ini merupakan seorang ibu yang berjuang dalam keterbatasan, namun tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. 

Di balik kesederhanaan rumah beratap rumbia itu, ada kekuatan, harapan, dan doa untuk masa depan yang lebih baik. 

“Harapan yang seharusnya tidak luput dari perhatian kita semua,” tutupnya.(*)