Bireuen
14 Stan Meriahkan Festival Panen Hasil Belajar Guru Penggerak Bireuen
Stan juga memperkenalkan hasil praktik dari guru penggerak dan sekolah penggerak di Bireuen. Pembukaan festival dimeriahkan...
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Sebanyak 14 stan menampilkan beragam karya, inovasi para siswa dan guru berbagai jenjang pendidikan di Bireuen di komplek Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Kamis
(5/12/2024) meriahkan festival panen hasil belajar program pendidikan guru penggerak angkatan 11 tahun ini.
Setiap stan dihias sedemikian rupa, menampilkan berbagai karya siswa maupun guru dari berbagai
kelompok guru maupun siswa.
Stan juga memperkenalkan hasil praktik dari guru penggerak dan sekolah penggerak di Bireuen. Pembukaan festival dimeriahkan berbagai tarian antara lain tampilan grup drumband Batee Kureng, SMPN 1 Bireuen, tarian komando murid TK Kartika, pantomim SDN 12 Bireuen, tari ranup lampuan SDN 1 Bireuen, tarian likok, rabbani wahid dan rapai geleng, tarian mendendang, duet vocal SMPN 1 Bireuen.
Tampil juga tari kreasi SDIT Muhammadiyah dan tari ratoh jaroe SMPN 2 Bireuen.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Muslim MSi mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti festival sebanyak 90 orang dan sembilan stan.
Di Bireuen katanya ada 29 sekolah penggerak terdiri dari jenjang PAUD 13 sekolah, jenjang SD 10 sekolah dan jenjang SMP 6 sekolah.
Seluruh stan dikelola para guru penggerak dan lima stan pameran dari sekolah penggerak Bireuen. Setiap stan menampilkan berbagai inovasi dan hasil praktik sebagai wujud nyata kontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Tujuan dilaksanakan festival dan juga lokakarya antara lain memperkenalkan hasil praktik baik guru penggerak dan sekolah penggerak, memberikan inspirasi dan motivasi kepada seluruh komunitas pendidikan untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin SH MH dalam sambutannya antara lain mengatakan, peran guru penggerak dan sekolah penggerak tidak hanya menjadi motor penggerak perubahan di dunia pendidikan, tetapi juga
agen transformasi yang memberikan dampak positif pada masyarakat.
Pendidikan bukanlah semata-mata tentang transfer pengetahuan di kelas, tetapi juga membangun karakter, budaya inovasi, dan rasa cinta terhadap bangsa.
Kabupaten Bireuen katanya, sebagai salah satu kabupaten dengan semangat pendidikan yang tinggi telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung berbagai program nasional, termasuk Kurikulum Merdeka dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Saya berharap program ini mampu memfasilitasi lahirnya pemimpin pembelajaran di sekolah, yang tidak hanya mendidik, tetapi juga menginspirasi. Mengembangkan potensi peserta didik secara holistik melalui pendekatan yang menekankan keberagaman, kemandirian, dan nilai-nilai luhur budaya kita,” ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.