Luar Negeri

Perdana Menteri Prancis Michel Barnier Dimakzulkan, Hanya Menjabat 91 Hari, Ini Alasan Digulingkan

Kejadian ini menjadi kali pertama badan legislatif nasional Perancis menggulingkan pemerintah dengan mengeluarkan mosi tidak percaya sejak 1962.

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Perdana Menteri Perancis Michel Barnier dimakzulkan parlemen setelah hanya menjabat selama 91 hari dan menjadi pemimpin dengan masa pemerintahan terpendek 

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Perancis Michel Barnier mengalami pemakzulan usai menjabat selama 91 hari ketika anggota parlemen mengeluarkan mosi tidak percaya untuknya, Rabu (4/12/2024).

Kejadian ini menjadi kali pertama badan legislatif nasional Perancis menggulingkan pemerintah dengan mengeluarkan mosi tidak percaya sejak 1962. 

Sebanyak 331 dari 577 anggota parlemen dari sayap kanan dan kiri mendukung mosi tidak percaya. 

Jumlah itu jauh di atas 288 suara yang dibutuhkan untuk menyetujui pemakzulan.

Pemakzulan Barnier membuatnya menjadi pemimpin terpendek Perancis

Presiden Emmanuel Macron menunjuk Barnier sebagai perdana menteri pada September lalu.

Baca juga: Presiden Korea Selatan Diperiksa Polisi atas Dugaan Pemberontakan, Tegaskan Tak Ada yang Kebal Hukum

Lalu, siapa itu Michel Barnier dan penyebabnya dimakzulkan dari jabatan perdana menteri Perancis?


Profil Michel Barnier

Michel Jean Barnier dilahirkan di La Tronche, wilayah pegunungan Alpen timur Savoie, Perancis pada 9 Januari 1951. 

Keluarganya merupakan pengrajin kulit dan penganut Katolik berhaluan kiri yang menjalani kehidupan sederhana. 

Ia memulai aktivisme politiknya pada usia 14 tahun saat bergabung dengan gerakan Charles de Gaulle dan mendapatkan pekerjaan sebagai penasihat menteri setelah lulus dari École de Commerce Supérieur de Paris, sebuah sekolah bisnis yang bergengsi pada tahun 1972.

Ia menjadi penasihat menteri selama beberapa tahun sebelum memutuskan untuk terjun langsung. 

Pada tahun 1978, ia terpilih menjadi anggota Majelis Nasional sebagai anggota parlemen termuda di sana.

Setelah beberapa waktu dihabiskan di Savoie untuk membantu menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin 1992 di Albertville, ia kembali bekerja untuk pemerintah, kali ini sebagai menteri penuh.

Ia menghabiskan dua tahun di portofolio lingkungan dan dua tahun lagi sebagai menteri urusan Eropa, sebuah posisi yang kemudian membantunya pindah ke Brussels.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved