VIDEO Konser Bunyi Frekuensi 432 Hz Meriahkan Desember Kopi Gayo 2024 di Gua Loyang Peteri Pukes

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON -Konser Bunyi Frekuensi 432 Hz dalam rangkaian Festival Desember Kopi Gayo 2024 digelar di Gua Loyang Peteri Pukes, Aceh Tengah, pada Minggu (8/12/2024).

Acara ini menghadirkan kolaborasi seni yang memadukan unsur tradisi dan modernitas melalui partisipasi sejumlah seniman. 

Beberapa seniman yang ikut berpartisipasi dalam konser ini di antaranya Sanggar Pegayon, Muazin Mudereje, dan Fikar W. Eda. Yang tergabung dalam Grup Sangkaian Bunga Kopi.

Kehadiran para seniman tersebut menambah nuansa lokal dan tradisional yang memperkaya pertunjukan. 

Fikar W. Eda, selaku Ketua Komunitas Desember Kopi Gayo, Mengungkapkan bahwa konser ini memanfaatkan frekuensi 432 Hz yang dipercaya memiliki efek harmonis dan positif bagi pendengar.

Fikar pada Minggu (8/12/2024) mengatakan bahwa Konser ini dipersembahkan dengan memanfaatkan frekuensi 432 Hz, yang dipercaya oleh beberapa orang memiliki efek harmonis dan positif pada pendengar.

Konser ini melibatkan berbagai bentuk seni seperti musik, tarian tradisional, seni pertunjukan, dan musikalisasi puisi.

Fikar menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Gayo, sekaligus menyampaikan pesan kedamaian dan keharmonisan melalui seni. 

Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya penonton yang hadir untuk menyaksikan keunikan konser tersebut. Lokasi Gua Loyang Peteri Pukes dipilih sebagai tempat acara untuk menambah suasana yang lebih mendalam dan sarat makna. 

Sebelumnya, pada Sabtu (7/12/2024), konser Ling Teganing juga digelar di Galeri Kopi Indonesia sebagai bagian dari rangkaian Festival Desember Kopi Gayo.

Acara tersebut menampilkan Sanggar Oloh Guel yang memainkan teganing, salah satu alat musik tradisional Gayo, dengan membawakan sejumlah lagu. 

Fikar W. Eda menjelaskan bahwa Festival Desember Kopi Gayo bukan hanya sekadar perayaan kopi, tetapi juga sebagai upaya untuk mempromosikan pariwisata, budaya, dan pelestarian lingkungan.

Fikar mengatakan bahwa Kami ingin wisatawan tidak hanya menikmati kopi Gayo, tetapi juga terpesona dengan keindahan alam dan budaya yang kami miliki.

Fikar menambahkan, melalui festival ini, budaya tradisional seperti teganin diharapkan dapat tetap lestari dan dikenal oleh generasi muda.

Ia menambahkan bahwa "Festival ini menjadi salah satu upaya penting untuk memperkenalkan budaya Gayo di kancah nasional dan internasional” Kami ingin menunjukkan bahwa Gayo adalah harmoni antara alam, budaya, dan kehidupan masyarakat yang sudah berjalan berabad-abad." 

Festival Desember Kopi Gayo 2024 diharapkan dapat memperkenalkan potensi lokal Gayo kepada dunia, sekaligus menjaga keberlangsungan seni tradisi dan warisan budaya yang ada di wilayah tersebut.(*)

Laporan Alga Mahate Ara|Aceh Tengah

VO: Siti Masyithah
EV: Muhammad Aziz