Gajah Liar Semakin Meresahkan, Dewan Minta CRU Alue Kuyun Dihidupkan Lagi

“Sejak setahun terakhir, puluhan hektare kebun kelapa sawit warga di kawasan Woyla Timur, Sungai Mas, dan beberapa tempat lainnya rusak akibat serangan kawanan gajah liar.” Ahmad Yani, Anggota DPRK Aceh Barat 

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Kerusakan kebun warga terus meluas akibat gangguan gajah liar di kawasan Gampong Gunong Panjang dan Blang Luah, Kecamatan Woyla Timur. Kejadian ini telah berlangsung selama satu pekan terakhir dan semakin meresahkan warga. 

Anggota DPRK Aceh Barat, Ahmad Yani kepada Serambi, Sabtu (14/12/2024) mendesak pemerintah dan pihak terkait segera menghidupkan kembali Conservation Response Unit (CRU) di Alue Kuyun. Langkah ini bisa menjadi solusi untuk mengantisipasi kerusakan lahan warga yang lebih luas.

“Sejak setahun terakhir, puluhan hektare kebun kelapa sawit warga di kawasan Woyla Timur, Sungai Mas, dan beberapa tempat lainnya rusak akibat serangan kawanan gajah liar. Kami meminta pemerintah segera turun tangan untuk menangani masalah ini agar gajah-gajah tersebut tidak lagi merusak kebun warga,” ujar Ahmad Yani.

Daerah yang sering didatangi gajah liar mencakup Gampong Pungkie dan Lancong di Kecamatan Sungai Mas, Desa Alue Panyang di Kecamatan Woyla, dan meluas ke Woyla Timur serta Alue Kemuning di Kecamatan Woyla Barat. Serangan kawanan gajah liar juga mulai merambah ke kawasan Lawet, Langgo, dan Canggai di Kecamatan Pante Ceureumen.

 “Jika masalah ini tidak segera dikendalikan, maka kerusakan kebun kelapa sawit dan tanaman lainnya akan semakin meluas. Hal ini tentu akan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat yang sudah kesulitan,” tegas Ahmad Yani.

Karena itu, Ahmad Yani berharap pemerintah memberikan solusi nyata untuk menangani masalah ini. Sebab jika kondisi ini terus dibiarkan, masyarakat yang sudah kesulitan ekonomi dapat semakin terpuruk dalam kemiskinan.(sb)