Breaking News

Berita Aceh Barat

UTU Kukuhkan Duta Baca, Dorong Mahasiswa Hadapi Tantangan Literasi Digital

Dalam ajang tersebut, UTU menobatkan Kurniawan Arya Saputra, sebagai Duta Baca Putra 2025 dan Aja Syakila Ruwaida sebagai Duta Baca Putri 2025.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/HO
PARA DUTA BACA - Para pemenang ajang Duta Baca Universitas Teuku Umar 2025 usai pengukuhan dan menerima hadiah ajang tersebut di Aula Cut Nyak Dhien kampus setempat, Rabu (8/10/2025). 

Dalam ajang tersebut, UTU menobatkan Kurniawan Arya Saputra, sebagai Duta Baca Putra 2025 dan Aja Syakila Ruwaida sebagai Duta Baca Putri 2025.

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Universitas Teuku Umar (UTU) mengukuhkan Duta Baca 2025 sekaligus memberikan penghargaan bagi pegiat literasi dan pemustaka aktif dalam kegiatan Seminar Nasional Literasi bertema “Memperkuat Tradisi Literasi untuk Generasi UTU Unggul” di Aula Cut Nyak Dhien, Rabu (8/10/2025).

Dalam ajang tersebut, UTU menobatkan Kurniawan Arya Saputra, sebagai Duta Baca Putra 2025 dan Aja Syakila Ruwaida sebagai Duta Baca Putri 2025.

Adapun posisi Wakil Duta Baca Putra diraih oleh Fahri Dwi Alfi (Wakil I), Rahmat Suriadi (Wakil II), dan Syahrul Azmi (Wakil III).

Untuk kategori putri, masing-masing diraih oleh Mutiara Hasnah (Wakil I), Rahma Aliya (Wakil II), dan Friska Ayu Amelia (Wakil III).

Kegiatan yang digelar Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan UTU itu menghadirkan tiga narasumber, yakni Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Provinsi Aceh, Dr Nazaruddin MLIS.

Kemudiana jurnalis senior dan penulis sejarah Aceh, Murizal Hamzah serta dosen Universitas Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh sekaligus pegiat literasi Dr Rahmad Syah Putra MPd.

Baca juga: Isi Kuliah Umum di UTU Meulaboh, Bupati Safaruddin Bagikan Kunci Mahasiswa Berdaya Saing 

Rektor UTU, Prof Dr Ishak Hasan MSi menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah konkret dalam memperkuat budaya literasi di lingkungan kampus.

“Kita ingin mahasiswa UTU menjadi generasi unggul yang mampu menyaring informasi dan berpikir kritis di tengah derasnya arus digital,” ujar Ishak.

Ketua Dewan Juri Duta Baca UTU, Dr Nazaruddin, mengingatkan mahasiswa agar tidak terjebak dalam fenomena digital amnesia, yaitu ketergantungan berlebih pada gawai hingga melemahkan daya ingat dan kemampuan berpikir reflektif.

“Ketika daya ingat melemah, seseorang mudah terjebak dalam filter bubble dan echo chamber yang mempersempit wawasan,” ujarnya.

Menurut Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini, lemahnya kemampuan literasi digital juga membuat masyarakat rentan terhadap penyebaran hoaks dan disinformasi.

Hal senada disampaikan jurnalis Murizal Hamzah. Ia menekankan pentingnya verifikasi informasi di tengah banjir data di media sosial.

Baca juga: Melalui Koperasi Pertanian, Mahasiswa UTU Pasarkan Kebutuhan Pangan di Meulaboh

“Hoaks adalah bentuk fitnah digital. Mahasiswa harus menjadi benteng pertama melawan misinformasi,” tegasnya.

Kepala UPA Perpustakaan UTU, Yuhdi Fahrimal, mengatakan, kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran literasi di kalangan mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dunia digital.

“Literasi menjadi bekal penting agar mahasiswa tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen yang cerdas dan kritis,” kata Yuhdi. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved