Berita Aceh Singkil

Sesepuh Aceh Singkil Turun Gunung Bahas Pembentukan Kabupaten Singkil Raya 

"Singkil Raya sudah dibentuk komite, bahkan ada stempelnya. Sudah disosialisasikan ke bupati dan muspida," kata Ustadz Mu'adz Vohry.

|
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Tokoh masyarakat dan aktivis membahas pembentukan Daerah Otonomi Baru Singkil Raya, yang mekar dari Kabupaten Aceh Singkil, di Warung Sinanggel, kawasan Gunung Meriah, Rabu (25/12/2024). 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Sejumlah sesepuh atau tokoh terkemuka Aceh Singkil turun gunung membahas pembentukanDaerah Otonomi Baru (DOB) Singkil Raya

Masing-masing H Wahidin, tokoh senior yang sudah banyak makan asam garam dalam percaturan politik Aceh Singkil

Lalu, Drs Mu'adz Vohry, MM, Wakil Bupati Aceh Singkil periode 2000-2005. 

Hadir juga Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Aceh Singkil, Aslim Combih.

Lalu, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Singkil, Zakirun Pohan, dan AKBP (Purn) Syuhaimi. 

Diskusi yang digelar di Warung Sinanggel 580, kawasan Gunung Meriah, Rabu (25/12/2024) sore itu, turut dihadiri sejumlah aktivis muda Aceh Singkil.

Dalam diskusi yang dimoderatori Wanhar Lingga tersebut mengerucut nama Singkil Raya sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) yang dimekarkan dari Kabupaten Aceh Singkil

Alasannya nama Singkil Raya telah disepakati sejak 10 tahun lalu. 

Bahkan, telah terbentuk struktur komite yang memperjuangkan pemekaran Singkil Raya

"Singkil Raya sudah dibentuk komite, bahkan ada stempelnya. Sudah disosialisasikan ke bupati dan muspida," kata Ustadz Mu'adz Vohry yang merupakan Ketua Pemekaran Singkil Raya

Ia lantas mengulas ide pemekaran Singkil Raya

Menurutnya, perjuangan pembentukan Singkil Raya sudah dimulai dengan melakukan setidaknya lima kali pertemuan. 

Dalam pertemuan yang tempatnya dilakukan secara bergantian, telah disepakati nama DOB

Kemudian pembentukan struktur komite pemekaran, melakukan kajian, serta pengumpulan dana.

"Kami juga sudah surati kecamatan untuk membuat komite tingkat kecamatan,” beber doa. 

“Kecamatan Simpang Kanan dan Suro sudah ada SK komitenya. Danau Paris, Singkohor, Gunung Meriah, dan Kota Baharu, belum," jelasnya. 

Pada bagian lain, Mu'adz mengemukakan alasan perjuangan pembentukan Singkil Raya, berhenti. 

Satu di antaranya berhenti karena yang harus memenuhi syarat bukan hanya daerah otonomi baru (DOB) Singkil Raya saja. 

Melainkan daerah induk, yakni Aceh Singkil, ketika sudah dimekarkan tetap harus memenuhi syarat.

Mu'adz lantas mendorong aktivis muda meneruskan perjuangan pembentukan DOB Singkil Raya

Mengingat sejumlah syarat yang jadi penghalang 10 tahun lalu, telah teratasi seiring perkembangan waktu.

Sementara itu, H Wahidin menyatakan perjuangan pembentukan Singkil Raya terhenti karena ada friksi. 

Salah satunya ada kelompok lain yang mengusulkan pembentukan DOB lain yaitu Kota Rimo. 

Selanjutnya, tokoh masyarakat yang masih energik kendati telah memasuk usia 78 tahun  itu berpesan agar pemekaran tidak serta-merta melupakan lima kecamatan lain yang masih bersama dengan Aceh Singkil

Masing-masing Kecamatan Singkil, Singkil Utara, Kuala Baru, Pulau Banyak, dan Kecamatan Pulau Banyak Barat. 

Berikutnya, H Wahidin menyampaikan analisa bahwa tanpa diperjuangkan, ada kemungkinan Singkil Raya bisa lahir dengan sendirinya. 

Argumentasinya adalah pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) sudah kembali menguat. 

"Jika terbentuk ALA, maka Singkil Raya akan lahir tanpa bidan," tukasnya. 

"Apakah mau menunggu terbentuk ALA atau tetap maju," ujar H Wahidin. 

Lain lagi dengan Ustadz Azwar Ramnur, dari kalangan intelektual muda Aceh Singkil

Dirinya meminta dilakukan kajian untuk mengetahui urgensi dari pembentukan DOB

Muali dari sisi kebijakan strategis nasional maupun alasan lainnya.

Sedangkan Ketua MAA Aceh Singkil, Zakirun Pohon sebagai sekretaris Komite Pembentukan DOB Singkil Raya menyatakan, banyak keuntungan dari pemekaran. 

Antara lain pemerataan pembangunan. "Saya mendorong digaungkan terus dan segera dideklarasikan," tukasnya. 

Soal alasan perlunya pembentukan DOB, juga diungkapkan Rahmad Hidayat, yang skripsinya mengulas pemekaran Singkil Raya

Sementara Ketua ICMI Aceh Singkil, Aslim Combih menyarankan agar kajian akademik urgensi pembentukan DOB Singkil Raya, segera disusun. 

Sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 

AKBP (Purn) Syuhaimi yang menjadi pembicara penutup memberikan pandangan bahwa pemekaran harus memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. 

Baik itu daerah induk maupun daerah yang baru dimekarkan. 

Terkait hal itu, Syuhami mengusulkan, agar digelar diskusi pembentukan Singkil Raya, dengan menghadirkan tokoh-tokoh dari Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil

"Kita ingin semua maju, pendapat saya ajak juga tokoh Singkil diskusi," kata Syuhami. 

Usulan tersebut disepakati peserta diskusi untuk mengagendakan pertemuan dengan melibatkan tokoh dari Singkil. 

Seperti diketahui, Kabupaten Aceh Singkil terdiri dari 11 kecamatan. 

Dari jumlah itu, enam kecamatan diwacanakan membentuk daerah otonomi baru bernama Singkil Raya

Rincinya Kecamatan Gunung Meriah, Simpang Kanan, Danau Paris, Suro, Kota Baharu, dan Kecamatan Singkohor. 

Sedangkan lima kecamatan tetap bersama kabupaten induk Aceh Singkil.

Yaitu Kecamatan Singkil Utara, Singkil, Kula Baru, Kecamatan Pulau Banyak, dan Kecamatan Pulau Banyak Barat.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved