DERAP NUSANTARA

Progres Relasi Indonesia-China

Dalam satu diskusi pada November 2023, Prabowo Subianto, yang saat itu masih calon presiden, mengatakan konsep politik luar negeri yang ingin ia.....

Editor: IKL
ANTARA/Desca Lidya Natalia
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping di Balai Besar Rakyat, Beijing, China, pada Sabtu (10/11/2024). 

Memanfaatkan kesempatan

Pada awal November 2024 sebelum kunjungan Prabowo ke China, media "Reuters" mengeluarkan laporan mengenai perusahaan panel listrik tenaga surya China yang berangsur-angsur memindahkan perusahaannya ke wilayah yang tidak berada di area penetapan tarif dagang Amerika Serikat.

Pada 2012, sebagai tanggapan atas keluhan dari produsen AS, SolarWorld, pemerintahan Presiden Obama menetapkan bea masuk sekitar 36 persen pada sel dan panel surya asal China. Bahkan pada 2018, Presiden Donald Trump mengumumkan produk panel surya buatan China dikenakan tarif tambahan sebesar 25 persen yang menyebabkan pangsa impor panel surya China ke AS turun menjadi kurang dari 1 persen.

China kemudian memindahkan produksi panel suryanya ke pabrik-pabrik di Thailand, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam, yang hasilnya adalah 80 persen panel surya AS berasal dari negara-negara tersebut.

Departemen perdagangan AS kemudian menerapkan tarif baru kepada perusahaan-perusahaan tertentu di negara tersebut, yaitu 14,72 persen untuk impor dari Hanwha Q Cells Malaysia Sdn Bhd; 3,47 persen untuk impor dari entitas JinkoSolar Holding Co Ltd di Malaysia; 0,14 persen untuk Trina SOlar Science Technology dari Thailand; dan 2,85 persen untuk Ja Solar Technology Co dari Vietnam.

Perang dagang tersebut memberikan kesempatan bagi Indonesia yang letaknya berdekatan dengan negara-negara terkena tarif untuk menjadi tujuan relokasi industri panel surya karena tidak terkena pengenaan tarif oleh AS.

Selama 18 bulan terakhir, setidaknya empat pabrik baru dari China atau yang terkait dengan China telah mulai beroperasi di Indonesia dan Laos, dan dua proyek lain juga sudah diumumkan. Secara keseluruhan, proyek-proyek tersebut punya kapasitas produksi panel surya sebesar 22,9 gigawatt (GW).

Sebagian besar produksi tersebut akan dijual di AS karena harga di AS rata-rata 40 persen lebih tinggi dibanding di China sendiri.

Salah satunya adalah PT Thornova Solar Indonesia yang menyebut dalam situs webnya bahwa pabrik di Indonesia memiliki kapasitas tahunan memproduksi panel surya 2,5 GW untuk pasar Amerika Utara. Thornova Solar adalah anak perusahaan dari Yuncheng Solar Technology Group yang berpusat di Wuxi, China. Masih ada juga Trina Solar yang berkongsi dengan grup Sinar Mas mendirikan pabrik dengan kapasitas panel solar 1 GW.

Ekspor panel solar dari Indonesia ke AS pun melonjak hampir dua kali lipat menjadi 246 juta dolar AS hingga Agustus 2024, menurut data AS.

Hal tersebut pun dikonfirmasi Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani yang melakukan kunjungan ke China pada 16-20 Desember 2024.

"Kami mendapatkan komitmen investasi 7,4 miliar dolar AS. Investasi itu ada di empat bidang yaitu polisilikon, fiberglass, pet resin, dan juga EV (electronic vehicle)," kata Rosan kepada Antara.

Polisilikon adalah material building block bagi industri semikonduktor. Material tersebut penting untuk membuat chip semikonduktor yang digunakan dalam setiap produk elektronik.

Adapun PET (polyethylene terephthalate) adalah resin polimer termoplastik serba guna dari kelompok poliester yang bisa digunakan untuk pakaian, wadah untuk cairan dan makanan, produk perawatan pribadi dan farmasi dan lembaran dan film dan bahkan dapat sebagai serat kaca.

Rosan mengunjungi 6 kota di China yaitu Shenzhen, Qinzhou, Guangzhou, Hangzhou, Quzhou dan Beijing. Ia pun mengunjungi perusahaan maupun bertemu dengan petinggi korporasi China yaitu BYD (di Shenzhen); CNGR (di Qinzhou); BRUNP dan CATL (di Guangzhou); Geely, Zhenshi Group, Wankai dan Hongshi (di Hangzhou); Huayou (di Quzhou); CEEC, Citic, dan Blue Marlin di Beijing.

"Kami juga memaparkan kebijakan yang terus kami perbarui agar iklim investasi Indonesia juga makin baik dan juga ease of doing business semakin improved. Itu yang kita sampaikan ke mereka," ungkap Rosan.

Relasi Indonesia-China mungkin tidak akan selalu berjalan lancar, tapi ruang untuk memperbaiki relasi dapat selalu terbuka terlebih dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang dipilih Prabowo yīqiān gè péngyǒu tài shǎo, yīgè dírén tài duō atau "Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlampau banyak".(ant)

Pesawat komersial Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Musan, Kota Musan, Korea Selatan (Korsel), Minggu (29/12), pukul 09.07 waktu setempat. Pesawat itu keluar dari landasan pacu saat mendarat dan menabrak pagar di bandara.
Pesawat komersial Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Musan, Kota Musan, Korea Selatan (Korsel), Minggu (29/12), pukul 09.07 waktu setempat. Pesawat itu keluar dari landasan pacu saat mendarat dan menabrak pagar di bandara. (For Serambinews)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved