Amalan dan Larangan di Bulan Rajab 1446 H, Apa Saja?
Pergantian bulan ke 7 tersebut juga bertepatan dengan malam pergantian tahun Masehi, yang ditandai dengan habisnya bulan Desember dan masuknya bulan J
SERAMBINEWS.COM - Beberapa jam lagi, umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut pergantian bulan dalam kalender Hijriah, yakni Rajab 1446 H.
Bulan ketujuh dalam kalender Hijriah ini bertepatan dengan malam pergantian tahun baru Masehi, menandai akhir bulan Desember 2024 dan dimulainya Januari 2025.
Rajab termasuk dalam asyhur al-hurum atau bulan-bulan suci yang dimuliakan oleh Allah SWT, bersama Zulqadah, Zulhijah, dan Muharam.
Bulan ini memiliki keutamaan besar karena letaknya yang strategis di antara bulan Jumadal Akhir dan Syaban, menjadikannya sebagai momen penting bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama (kemenag.go.id), bulan Rajab dikenal sebagai waktu yang sangat baik untuk meningkatkan ketaatan, melakukan amal saleh, dan menjauhi segala bentuk perbuatan dzolim.
Rajab menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk menjaga diri dari tindakan yang dapat merugikan orang lain maupun diri sendiri, serta fokus pada ibadah kepada Allah SWT.
Keutamaan bulan Rajab juga dikaitkan dengan persiapan spiritual menuju Ramadan, yang akan tiba dua bulan setelahnya.
Dengan menjalankan berbagai amalan baik di bulan ini, seperti berpuasa sunnah, memperbanyak doa, dan bersedekah, umat Muslim dapat memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Sang Pencipta.
Pergantian bulan Rajab yang bertepatan dengan awal tahun baru Masehi menjadi momen refleksi ganda, baik dalam konteks keagamaan maupun duniawi.
Umat Muslim diajak untuk tidak hanya merayakan pergantian waktu, tetapi juga memaknainya sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Lantas apa saja larangan fatal yang harus bisa dijauhi seorang Muslim selama Bulan Rajab?
5 Larangan di Bulan Rajab 1446 H
1. Menzalimi Diri Sendiri
Pantangan pertama ini difirmankan langsung oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 36. Berikut ini bacaan dan artinya dikutip dari laman Quran Kemenag RI:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfudz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
Imam Abu Muhammad al-Husain bin Mas'ud al-Baghawi memberikan penjelasan terkait ayat di atas. Ia jabarkan bahwa yang dimaksud dengan menzalimi diri sendiri adalah ketika seseorang merusak kemuliaan bulan haram dengan melakukan maksiat sebagaimana dinukil dari laman NU Online.
العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ
Artinya, "Amal saleh lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram (Zulkaidah, Zulhijjah, Muharam, dan Rajab). Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya."
Alasan munculnya larangan penekanan untuk tidak berbuat maksiat adalah karena segala sesuatunya akan dilipatgandakan pada bulan haram, termasuk Rajab. Baik amalan kebaikan atau keburukan, keduanya akan diganjar berlipat ganda.
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibnu 'Abbas dalam Latho-if al-Ma'arif halaman 207, "Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak."
Perlu dicatat, bahwasannya, larangan ini ditekankan untuk keempat bulan haram. Artinya, bukan pada bulan Rajab sahaja perbuatan menzalimi diri ini dilarang. Di antara perbuatan menzalimi diri adalah minum-minuman keras, berzina, berjudi, dan lain sebagainya yang telah diharamkan Allah SWT.
2. Berperang dan berburu
Islam sangat melarang umatnya saling bertengkar dan berperang dengan tujuan bermusuhan, apalagi di bulan-bulan suci seperti Rajab.
Rasulullah pernah mengingatkan, saling bunuh-membunuh di bulan suci itu dosanya lebih besar. Maka, menjaga perdamaian serta menahan diri dari amarah dan pertengkaran sangat ditekankan di bulan Rajab agar tidak menyalahi tuntunan agama.
"Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, 'Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidil Haram, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (kemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.' Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al Baqarah ayat 217)
3. Membunuh
Pada dasarnya tidak ada satu pun agama di dunia yang menghalalkan pembunuhan. Sebab tujuan agama adalah untuk perdamaian, menyebarkan kasih sayang, dan mengatur tatanan sosial agar lebih baik.
Siapa saja yang tega melakukan tindakan membunuh sampai melukai sesama makhluk ciptaan Allah Swt, apalagi di bulan haram maka ganjaran-Nya sangat pedih.
Dalam Al Quran dikatakan, "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya" (QS Al Maidah ayat 32).
4. Melakukan maksiat
Maksiat terhadap diri sendiri atau melakukannya dengan orang lain termasuk perilaku berdosa. Apalagi jika melakukan kemaksiatan apa pun bentuknya di bulan Rajab maka akan dilipatgandakan dosanya.
َالْمُرَادُ النَّهْيُ عَنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِي بِسَبَبٍ مَا لِهذِهِ الْأَشْهُرِ مِنْ تَعْظِيْمِ الثَّوَابِ وَالْعِقَابِ فِيْهَا
Artinya: "Yang dimaksud (dari ayat larangan menzalimi diri sendiri), adalah larangan dari semua bentuk maksiat dengan sebab apa pun pada bulan-bulan haram ini, (hal itu) disebabkan besarnya pahala dan siksaan di dalamnya." (Syekh Wahbah Zuhaili, Tafsir al-Munir fil Aqidati was Syari'ati wal Manhaji, [Damaskus, Beirut, Darul Fikr], juz X, halaman 202).
Maksiat tak melulu hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran asusila, tetapi melanggar larangan-larangan yang ditetapkan oleh Allah juga termasuk bermaksiat.
Alih-alih melakukan maksiat, pada bulan ini sudah selayaknya kita menjauhi perbuatan tersebut dan memperbanyak ibadah kepada-Nya.
5. Berbuat kekufuran
Kufur adalah perbuatan yang tidak percaya kepada Allah dan Rasul-Nya. Misalnya syirik dengan mempersekutukan Allah Swt dengan yang lain, ingkar terhadap perintah Al Quran, menghalalkan hal yang yang haram seperti riba, zina, dan lainnya.
Apa pun bentuk perbuatan kufur, sudah pasti tindakan tersebut akan dicatat oleh malaikat Allah Swt sebagai perbuatan dosa dan tentu saja ganjarannya berlipat ganda.
Itulah larangan bulan Rajab yang harus diketahui umat Islam. Semoga kita semua mampu menghormati dan memuliakan bulan Rajab dengan meninggalkan perbuatan terlarang di bulannya.
Amalan yang Dianjurkan pada Bulan Rajab
Mengutip laman NU Online, ada beberapa amalan yang sebaiknya dikerjakan oleh umat Islam di bulan Rajab. Berikut ini adalah beberapa amalannya:
1. Membaca Doa Memasuki Bulan Rajab
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allahumma barik lana fi Rajab wa Sha'ban wa ballighna Ramadan.
Artinya: Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.
2. Puasa Rajab
Puasa di bulan Rajab adalah ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Niat puasa Rajab dapat dilafalkan di malam atau siang hari. Lafal niat puasa Rajab di malam hari adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnati Rajaban lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah Swt.
Jika lupa membaca niat pada malam hari, detikers bisa membaca niat berikut ini pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma hadza al-yawmi 'an adaa'i sunnati Rajab lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.
Puasa Rajab dapat dilakukan beberapa hari, tidak ditentukan harinya, dan bisa mengikuti ketentuan hari-hari utama pada setiap bulan atau setiap pekan.
3. Sholat Sunnah Rajab
Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa shalat sunah mutlak di bulan Rajab disunnahkan dan merupakan amalan yang kerap dilakukan oleh orang saleh pada masanya.
Menurutnya, melakukan puasa pada hari Kamis di bulan Rajab, diikuti dengan shalat sunah dua belas rakaat antara waktu Isya dan sepertiga malam, dapat membawa manfaat spiritual.
Dalam sholat sunnah ini, umat Islam dianjurkan membaca surat Al-Qadar dan Al-Ikhlas, diikuti dengan shalawat dan sujud sebanyak 70x, serta doa memohon kepada Allah atas hajat yang diinginkan setelah selesai shalat.
4. Memperbanyak Bersedekah
Bulan Rajab membawa nilai-nilai luhur, seperti rahmat, kemurahan Allah, dan kebaikan yang tak pernah kering. Menurut Sultan Auliya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, "rajab" memiliki makna Rahmatullah, Juudullah, dan Birrullah.
Bersedekah di bulan Rajab dijanjikan pahala berlipat ganda, sejauh jarak terbang burung gagak yang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua, mencapai lima ratus tahun.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com dengan judul Amalan dan Larangan Apa Saja yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan pada Bulan Rajab 1446 H?
Baca juga: Jadwal Lengkap Puasa Sunnah Rajab, Lengkap dengan Niat Puasa Rajab
Baca juga: Peristiwa Penting yang Membuat Rajab Termasuk Bulan Mulia dalam Kalender Islam, Apa Saja?
Jelang Laga Sumsel United Vs Persiraja, Coach Akhyar Bidik Hasil Positif |
![]() |
---|
Besok, Laut Sabang–Banda Aceh Diprediksi Cerah Berawan, BMKG: Waspadai Pasang Naik Pagi dan Malam |
![]() |
---|
Sah! Cabor Domino Resmi Terbentuk di Aceh, Siap Bernaung di Bawah KONI |
![]() |
---|
Ini Jadwal & Tarif Kapal Ferry Rute Banda Aceh–Sabang Per 22 September 2025 |
![]() |
---|
Cek Jadwal Kapal Cepat Rute Sabang–Banda Aceh PP Edisi 22 September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.