Peristiwa Penting yang Membuat Rajab Termasuk Bulan Mulia dalam Kalender Islam, Apa Saja?
Allah menjadikan empat bulan di antaranya sebagai bulan haram, dengan Rajab sebagai satu-satunya bulan yang terletak sendiri dan tidak berurutan denga
SERAMBINEWS.COM - Dalam beberapa jam ke depan, umat Muslim akan menyambut pergantian bulan baru dalam Kalender Hijriah, yaitu bulan Rajab 1446 H.
Pergantian ini menjadi momen istimewa karena bertepatan dengan malam pergantian tahun Masehi, di mana bulan Desember 2024 berakhir dan Januari 2025 dimulai.
Bulan Rajab dikenal sebagai salah satu dari empat bulan suci yang dimuliakan oleh Allah SWT, selain bulan Zulqadah, Zulhijah, dan Muharam.
Dalam Islam, bulan-bulan suci ini memiliki kedudukan istimewa, di mana umat dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah, menjauhi perbuatan maksiat, dan memperbanyak doa serta zikir.
Melansir kemenag.go.id, Rajab termasuk sebagai bulan asyhur al-hurum atau bulan mulia, yaitu Dzulhijjah, Dzulqadah, Muharram, dan Rajab.
Keutamaan Bulan Rajab juga dikarenakan terletak di antara bulan Jumadal Akhir dan bulan Syaban.
Oleh karena mulianya bulan tersebut, maka sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan dan perbuataan kebaikan.
Adapun, berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Bimas Islam Kementerian Agama RI, bulan Rajab merupakan bulan ke-7 dalam kalenders Islam dan berlangsung selama 30 hari pada 2025. 1 Rajab 1446 H jatuh pada 1 Januari 2025. Sehingga, bulan Rajab jatuh pada 1-30 Januari 2025.
Bulan Rajab disebut bulan istimewa dan dijelaskan dalam beberapa keterangan, baik dalam ayat Al-Quran, hadits, hingga fatwa para ulama.
bulan Rajab diambil dari kata 'rajaba' yang berarti 'mulia' dalam bahasa Arab. Bulan ini disebut mulia karena dihormati oleh para malaikat yang membaca tasbih dan tahmid.
Bulan Rajab begitu istimewa karena merupakan salah satu dari empat bulan haram yang letaknya sendiri dan tidak berurutan dengan bulan haram lainnya, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijah, dan Muharam.
Keistimewaan bulan Rajab juga tercantum di dalam Al-Quran. Allah berfirman,
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Inna 'iddatasy-syuhûri 'indallâhitsnâ 'asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba'atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa'lamû annallâha ma'al-muttaqîn
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
Ayat dalam Al-Quran tersebut menunjukkan bahwa sejak langit dan bumi diciptakan, perputaran bulan dan matahari telah ditetapkan oleh Allah. Allah menjadikan setahun terdiri dari dua belas bulan berdasarkan perputaran bulan, bukan matahari seperti yang dilakukan oleh ahli kitab.
Bupati Bireuen Lantik 49 Keuchik, Anhar Obama Pimpin Lhok Me untuk Kali Kedua |
![]() |
---|
Kepala dan Sekretaris Inspektorat Aceh Besar Jadi Tersangka Dugaan Korupsi SPPD, Langsung Ditahan |
![]() |
---|
Danrem Pimpin Apel Kesiapan Latihan Penanggulangan Bencana Alam di Tapaktuan |
![]() |
---|
Usai Telan Korban, BPJN Akhirnya Perbaiki Jalan Berlubang di Aceh Timur |
![]() |
---|
RTIK Abdya: Bukan hanya Bansos, Judi Online juga Ancam Generasi Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.