Internasional
Belum Dilantik, Trump Sudah Bikin Gaduh, Ingin Mencaplok Wilayah Greendland yang Dikuasai Denmark
Perdana Menteri Greenland Mute Egede, yang tiba di Kopenhagen pada Selasa malam, sebelumnya telah menyatakan bahwa pertemuannya dengan Raja Denmark Fr
SERAMBINEWS.COM - Pada Rabu, pemimpin Greenland akan bertemu dengan raja Denmark di Kopenhagen menyusul pernyataan Presiden terpilih AS Donald Trump tentang pencaplokan pulau Arktik tersebut.
Trump, yang akan menjabat pada tanggal 20 Januari, menyatakan pada hari Selasa bahwa ia tidak akan mengabaikan kemungkinan menggunakan tindakan militer atau ekonomi terhadap Denmark untuk membawa Greenland ke Amerika Serikat.
Perdana Menteri Greenland Mute Egede, yang tiba di Kopenhagen pada Selasa malam, sebelumnya telah menyatakan bahwa pertemuannya dengan Raja Denmark Frederik, yang dijadwalkan pada hari Rabu, akan ditunda.
Namun, pada hari Rabu, istana kerajaan Denmark mengumumkan bahwa pertemuan tersebut akan tetap dilaksanakan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Greenland, yang dihuni oleh 57.000 penduduk, telah menjadi bagian dari Denmark selama 600 tahun, dan sekarang mengelola sebagian besar urusan internalnya sebagai wilayah semi-berdaulat di dalam wilayah Denmark.
Egede telah menjelaskan bahwa Greenland tidak untuk dijual, dan dalam pidato Tahun Barunya, ia mengintensifkan upaya untuk kemerdekaan pulau tersebut dari Denmark.
Denmark juga menegaskan bahwa wilayah itu tidak untuk dijual, dan menekankan bahwa masa depannya hanya dapat ditentukan oleh rakyat Greenland.
Perlu dicatat bahwa pada tahun 2019, Trump membatalkan rencana kunjungan ke Denmark setelah Perdana Menteri Mette Frederiksen menolak gagasannya tentang pembelian Greenland oleh AS.
Raja Denmark ubah lambang negara di tengah pertikaian dengan Trump soal Greenland
Raja Denmark telah mengejutkan sejumlah sejarawan dengan memperbarui lambang kerajaan untuk memberi penekanan lebih besar pada Greenland dan Kepulauan Faroe, sebuah langkah yang dilihat banyak orang sebagai teguran halus terhadap Trump yang terpilih di AS.
Kurang dari setahun setelah naik takhta menyusul turun takhta ibunya, Ratu Margrethe, pada Malam Tahun Baru 2023, Raja Frederik membuat pernyataan berani tentang komitmen Denmark untuk mempertahankan Greenland dan Kepulauan Faroe sebagai bagian dari kerajaan.
Selama 500 tahun terakhir, lambang kerajaan Denmark menampilkan tiga mahkota, yang mewakili Persatuan Kalmar antara Denmark, Swedia, dan Norwegia dari tahun 1397 hingga 1523. Mahkota-mahkota ini juga berfungsi sebagai simbol penting bagi Swedia.
Akan tetapi, dalam versi yang diperbarui, mahkota-mahkota tersebut telah dihilangkan dan diganti dengan penggambaran beruang kutub (melambangkan Greenland) dan seekor domba jantan (melambangkan Kepulauan Faroe) yang lebih menonjol.
Ambisi provokatif Trump menandakan pergeseran strategi yang lebih luas
Washington Post menulis pada tanggal 30 Desember bahwa Trump telah menarik perhatian dunia dengan pernyataan yang menunjukkan ambisi teritorial dan langkah-langkah kebijakan luar negeri yang tidak konvensional menjelang masa jabatan keduanya.
Di antara komentar terbarunya, Trump mengusulkan pembelian Greenland, mengintegrasikan Kanada sebagai negara bagian AS ke-51 , dan mengklaim kendali atas Terusan Panama — pernyataan berani yang telah menarik perhatian internasional.
Meskipun belum memangku jabatan, ia telah membela gagasan-gagasan ini sebagai bagian dari strategi "America First" yang lebih luas yang bertujuan untuk memperkuat kekuatan dan pengaruh AS.
Juru bicara transisi Trump, Anna Kelly, menyatakan, "Ketika ia resmi memangku jabatan, negara-negara asing akan berpikir dua kali sebelum merampas negara kita, Amerika akan kembali dihormati, dan seluruh dunia akan menjadi lebih aman."
Usulannya untuk mengakuisisi Greenland, wilayah semiotonom Denmark, bukanlah hal yang sepenuhnya baru. Pada tahun 2019, Trump menjajaki gagasan tersebut, yang didorong oleh pewaris Estée Lauder, Ronald Lauder.
Selama akhir pekan, Trump menegaskan kembali posisi ini di platform media sosialnya, Truth Social, dengan menulis, "Demi tujuan Keamanan Nasional dan Kebebasan di seluruh Dunia, Amerika Serikat merasa bahwa kepemilikan dan kendali atas Greenland merupakan kebutuhan mutlak."
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Korea Selatan Hujani Peluru Peringatan, Tentara Korut Kabur dari Perbatasan! |
![]() |
---|
Misteri Kematian Zara Qairina: Sidang Penentuan Pemeriksaan Digelar Hari Ini, 195 Saksi Diperiksa! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.