Berita Aceh Singkil

Aceh Singkil Andalkan Pasokan Nias untuk Penuhi Kebutuhan Pisang, Per Sisir Dijual Rp 15 Ribu

Kebutuhan pisang di Kabupaten Aceh Singkil ternyata masih mengandalkan pasokan dari daerah luar. Hal ini karena belum ada budidaya pisang di Singkil.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
SERAMBI/DEDE ROSADI
Pohon pisang tumbuh subur di kawasan Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Aceh Singkil. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL – Kebutuhan pisang di Kabupaten Aceh Singkil ternyata masih mengandalkan pasokan dari daerah luar.

Hal ini karena belum ada budidaya atau penanaman pohon pisang secara massif di Aceh Singkil.

Jika ada warga yang menanam pohon pisang, itu hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya saja.

Di sisi lain, pedagang pisang goreng tersedia di berbagai sudut Kabupaten Aceh Singkil

Hal itu menjawab tingginya permintaan warga Aceh Singkil yang memang hobi jajan pisang goreng. 

Indikatornya, di mana ada lapak penjual pisang goreng, di situ warga berkerumun membelinya. 

Selain diolah menjadi kudapan, pisang juga dijajakan oleh pedagang buah-buahan dalam kondisi matang sempurna. 

Untuk pisang goreng dan sejenisnya seperti molen, dijual Rp 1 ribu per biji. 

Sedangkan pisang matang untuk dikonsumsi sebagai pengganti buah, harganya Rp 15 ribu per sisir. 

Bahkan ada yang mencapai Rp 18 ribu, tergantung jenis pisangnya. 

Pisang barangan dijual Rp 15 ribu per sisir, sedangkan pisang raja mencapai Rp 18 ribu per sisir.

Sayangnya, meski cukup tinggi permintaan pisang dengan harga cukup mahal, belum terlalu menggiurkan bagi warga Aceh Singkil untuk budidaya pisang

Padahal masih banyak lahan telantar di kabupaten dengan motto ‘Sekata Sepekat’ itu, yang semestinya bisa dimanfaatkan untuk menanam pisang.

Jika ada warga yang menanam pun, masih sangat terbatas. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved