Breaking News

Berita Banda Aceh

Jaga Kehigienisan Makan Bergizi Gratis, BBPOM Kawal Dapur SPPG

“Kami akan terus memantau untuk memastikan keamanan dan kebersihan produksi.” YUDI NOVIANDI, Kepala BBPOM Aceh

Editor: mufti
For Serambinews.com
YUDI NOVIANDI, Kepala BBPOM Aceh 

“Kami akan terus memantau untuk memastikan keamanan dan kebersihan produksi.” YUDI NOVIANDI, Kepala BBPOM Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh memastikan keterlibatan aktif dalam mengawasi kehigienisan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program makan siang bergizi gratis (MBG) di provinsi ini.

"Meski ada hambatan di beberapa sektor karena secara legalitas itu tidak ada melibatkan BPOM, tetapi kita tetap berusaha masuk dan sudah melakukan sampling dan pengujian," kata Kepala BBPOM Aceh, Yudi Noviandi, Rabu (22/1/2025).

Dikatakan, sejauh ini pihaknya telah menguji sampel makanan dari Aceh Barat, Aceh Timur, dan Banda Aceh. Proses pengujian mencakup deteksi bahan kimia berbahaya seperti boraks dan formalin, serta analisis mikrobiologi untuk mendeteksi bakteri seperti E coli dan Bacillus cereus.

“Hasil pengujian di Aceh Barat dan Aceh Timur menunjukkan bahwa makanan aman. Namun, di Banda Aceh terdapat beberapa catatan kecil yang masih terkategori baik. Kami akan terus memantau untuk memastikan keamanan dan kebersihan produksi,” ujarnya.

Dikatakan, BPOM juga menggunakan metode “kitchen inspection,” yaitu inspeksi dapur dengan alat khusus untuk mendeteksi keberadaan bakteri atau lemak pada peralatan dapur.

Meskipun hasil pengawasan sementara menunjukkan makanan layak konsumsi, tetapi ia juga menggarisbawahi bahwa ada tantangan dalam pengelolaan makanan untuk skala besar.

“Produksi massal memerlukan pengawasan ketat dari bahan baku hingga distribusi. Proses yang terlalu lama dapat meningkatkan risiko kontaminasi,” katanya.

Ke depan, mereka akan mengawasi seluruh tahapan produksi, termasuk saat makanan dikemas dan didistribusikan ke sekolah-sekolah. “Kami ingin memastikan potensi kontaminasi teridentifikasi, baik itu dari dapur, kemasan, atau selama distribusi,” demikian Yudi Noviandi.(antaranews.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved