Konflik Palestina vs Israel
Puluhan Ribu Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza Utara, Krisis Pangan Makin Memburuk
Di tengah kembalinya warga Palestina ke Gaza utara, krisis pangan yang sudah berlangsung semakin memburuk.
SERAMBINEWS.COM - Puluhan ribu warga Palestina yang telah mengungsi sejak beberapa bulan terakhir mulai kembali ke rumah mereka di Gaza utara pada hari Senin (27/1/2025).
Namun, mereka harus bersiap menghadapi kenyataan pahit.
Wilayah tersebut telah hancur akibat pemboman dan pertempuran brutal yang berlangsung selama berbulan-bulan.
Israel membuka koridor menuju wilayah utara Jalur Gaza pada hari Senin, meskipun dengan keterlambatan 48 jam dari jadwal yang sebelumnya direncanakan, dikutip dari CNN.
Di tengah kembalinya warga Palestina ke Gaza utara, krisis pangan yang sudah berlangsung semakin memburuk.
Warga yang kembali ke wilayah tersebut harus menghadapi antrean panjang untuk mendapatkan makanan dan pasokan bantuan lainnya dari badan-badan bantuan internasional.
Namun, sumber daya yang tersedia sangat terbatas, membuat kondisi semakin sulit bagi mereka yang sudah menderita akibat konflik berkepanjangan.
Salah seorang pria Palestina yang baru saja kembali ke Kota Gaza dari Gaza selatan, Ahmed Suker mengungkapkan kesulitannya dalam mendapatkan makanan.
Ia mengatakan harus mengantre lama untuk mendapatkan satu roti.
"Saya berharap lembaga-lembaga bantuan mendirikan lebih banyak toko roti. Jumlah orangnya sangat banyak – butuh waktu berjam-jam hanya untuk mendapatkan satu roti," ujarnya kepada Al Jazeera.
Baca juga: Israel Umumkan Lebih dari 15.000 Tentara Israel Terluka dalam Perang Gaza
Warga lainnya, Khalil Alwan mengatakan bahwa jumlah toko roti di utara Gaza tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi yang kembali.
"Kami menghadapi kesulitan besar untuk mendapatkan sepotong roti, karena banyaknya warga pengungsi yang kembali telah menyebabkan krisis," katanya.
Sebagian besar warga telah mengantre sejak pagi hari untuk mendapatkan makanan.
"Kami telah menunggu sejak subuh, hanya untuk mendapatkan beberapa potong roti. Jika kami menghabiskan waktu berjam-jam mengantre roti dan lebih banyak lagi mengantre air, hari akan berakhir. Dengan cara ini, kami tidak akan mampu bertahan. Ini benar-benar krisis," imbuhnya.
Seorang warga yang juga baru kembali ke Gaza, Bassam Fikry menceritakan pengalamannya untuk mendapatkan makanan.
Tidak sendiri, ia melihat ratusan warga Palestina ikut mengantre.
"Lebih dari 100 orang mengantre di seberang jalan," katanya.
"Saya sendiri sudah menunggu di sini sejak pukul 6 pagi – hanya untuk beberapa potong roti. Anda melihat dan melihat ribuan orang mengantre. Jalur Gaza membutuhkan lebih banyak toko roti," ceritanya.
Kondisi yang penuh kesulitan ini mencerminkan betapa mendesaknya upaya untuk meningkatkan distribusi bantuan dan memperbaiki infrastruktur di Gaza utara.
Keberlanjutan hidup warga Palestina yang kembali sangat bergantung pada pemulihan pasokan makanan, air bersih, serta fasilitas dasar lainnya, yang saat ini sangat terbatas.
Sebagai informasi, ratusan ribu warga sipil yang mengungsi mulai kembali ke Gaza utara pada hari Senin di bawah gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan antara kelompok Palestina Hamas dan Israel.
Perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada 19 Januari.
Gencatan senjata ini menangguhkan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.300 warga Palestina.
Sebagian besar mereka adalah wanita dan anak-anak.
Sejak agresi Israel 7 Oktober 2023, lebih dari 11.400 warga Palestina terluka.
Banyak bangunan yang hancur akibat agresi Israel.
Baca juga: Setelah Dilahap Api Tewaskan 29 Orang, Los Angeles Kini Dilanda Hujan dan Badai Petir
Baca juga: Trump Bersikeras pada Idenya untuk Pindahkan Warga Palestina Keluar dari Gaza
Baca juga: Ketua DPRK Minta Pengelola Objek Wisata di Banda Aceh Tak Tutup Saat Libur Panjang
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Ben Gvir akan Hentikan dan Usir Armada Kapal Terbesar yang Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza |
![]() |
---|
Israel Ancam Para Pemimpin Hamas di Luar Negeri Setelah Bunuh Abu Ubaida dan Keluarganya |
![]() |
---|
IDF Bunuh Abu Ubaida Bersama Istri dan Anak-Anaknya dalam Serangan Rudal di Gaza |
![]() |
---|
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.