Teror Buaya

Semakin Meresahkan, Buaya di Seruway Berkeliaran di Jalan Umum

Teror predator ini terjadi di Dusun Purwodadi, Kampung Sungaikuruk II, Seruway pada Senin (27/1/2025) malam....

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Eddy Fitriadi
Dok Warga
Seekor buaya terlihat sedang berjemur di pinggir sungai Sungakuruk II, Seruway, Aceh Tamiang. Semakin Meresahkan, Buaya di Seruway Berkeliaran di Jalan Umum. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kemunculan buaya di Seruway, Aceh Tamiang semakin meresahkan karena sudah berkeliaran di jalanan umum.

Teror predator ini terjadi di Dusun Purwodadi, Kampung Sungaikuruk II, Seruway pada Senin (27/1/2025) malam.

Keberadaan buaya ini pertama kali diketahui tiga warga yang baru selesai memancing ikan. Separuh hewan buas itu berada di parit, sedangkan separuh lagi berada di atas jalan.

“Bagian kepala di atas jalan, seperti sedang mengintai mangsa,” kata Datok Penghulu Kampung Sungaikuruk II, Ramadanil, Selasa (28/1/2025).

Walau sempat panik, ketiga warga itu kemudian berinisiatif menangkap buaya. Berbekal tali dan karung goni, buaya sepanjang 2,5 meter itu berhasil ditangkap dan diamankan di perkarangan rumah penduduk.

“Lebarnya satu papan, panjang 2,5 meter. Beruntung tidak ada korban dari pihak warga,” ujarnya.

Ramadanil memastikan kemunculan buaya di jalan umum ini semakin meresahkan karena merupakan areal permukiman. Dia berharap teror binatang buas ini ditangani serius karena sudah sangat merugikan masyarakat.

“Kami berharap ada langkah serius dari BKSDA dan KPH, masyarakat sangat dirugikan karena ternaknya sudah banyak dimangsa,” ujarnya.

Diprediksi populasi buaya di Sungaikuruk II mencapai 50 ekor. Pertumbuhan populasi ini mulai terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Warga lain mengaitkan kemunculan buaya ini dengan aktivitas penyelundupan ke Thailand. Dilaporkan beberapa tahun lalu masyarakat membuka penangkaran buaya untuk dikirim ke Thailand melalui perairan Seruway.

“Dulu sudah informasi umum kalau warga buka penangkaran anak buaya, untuk dikirim ke Thailand,” kata warga.

Namun dia tidak bisa memastikan bagaimana proses buaya yang ditangkar bisa lepas ke sungai. “Ada yang bilang harga di Thailand anjlok, sebagian yang tidak terurus apakah lepas atau memang dilepaskan, ini yang belum jelas,” kata warga tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved