Breaking News

Berita Aceh Singkil

Disdikbud Aceh Singkil Kelola 18 Bus Sekolah, Biaya Operasional Capai Rp 1 Miliar Per Tahun 

Selama setahun melayani antar jemput anak sekolah secara gratis menghabiskan biaya operasional sekitar Rp 1 miliar. 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
BUS SEKOLAH - Bus sekolah yang sebelumnya dikelola Dinas Perhubungan Aceh Singkil, kini dialihkan ke Disdikbud setempat. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Bus sekolah yang sebelumnya dikelola Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Singkil, kini dialihkan pengelolaannya ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) sejak 2025. 

Bus sekolah tersebut untuk melayani antar jemput pelajar secara gratis yang disebar di wilayah Aceh Singkil

Total ada 18 unit bus sekolah yang dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Singkil

Selama setahun melayani antar jemput anak sekolah secara gratis menghabiskan biaya operasional sekitar Rp 1 miliar. 

Terdiri dari biaya bahan bakar minyak (BBM) sekitar Rp 720 juta, dan perawatan Rp 290 juta. 

"Kalau gak salah untuk BBM Rp 720 juta, perawatan Rp 290 juta," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil, Sugiarto, Kamis (30/1/2025).

Menurut Sugi--sapaan akrab Plt Kadisdikbud, dari 18 unit bus sekolah, 16 di antaranya sudah selesai menjalani perbaikan.

Sementara dua unit lagi masih dalam proses perbaikan. 

"16 bus sudah kita servis, 2 bus lagi proses servis," ujarnya.

Keberadaan bus sekolah masih sangat penting untuk mendukung kelancaran proses pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil

Terutama dalam antar jemput anak sekolah. 

Sebab, di daerah itu, belum ada kendaraan umum yang tersedia sepanjang waktu. 

Sehingga ketika bus sekolah tidak beroperasi, banyak pelajar yang tak bersekolah. 

Bus sekolah terutama sangat dibutuhkan oleh pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat. 

Sementara pelajar SD dan Taman Kanak-kanak (TK) masih diantar sama orang tuanya. 

Hal ini lantaran sekolah dasar maupun RK, umumnya dekat dengan tempat tinggalnya.

Sedangkan SMP dan SMA, umumnya sudah berada di luar kampung sehingga keberadaan bus sekolah sangat membantu.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved