Berita Sabang

Pemangkasan Anggaran BPKS Sabang Capai 62,8 Persen, Program Strategis Bisa Terdampak

Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) menghadapi tantangan besar setelah anggarannya mengalami pemangkasan signifikan sebesar 62,8 persen

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala BPKS Sabang, Iskandar Zulkarnaen 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG – Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) menghadapi tantangan besar setelah anggarannya mengalami pemangkasan signifikan sebesar 62,8 persen. 

Dari total pagu Rp 53,49 miliar, pemotongan sebesar Rp 33,6 miliar menyisakan hanya Rp 19,89 miliar untuk tahun ini.

Kepala BPKS Sabang, Iskandar Zulkarnaen, saat dikonfirmasi, Sabtu (1/2/2025), mapam mengakui bahwa pemangkasan ini menjadi salah satu yang terbesar dibandingkan beberapa lembaga lainnya. 

Padahal, menurutnya, anggaran reguler sebelumnya pun masih belum mencukupi untuk mendukung berbagai program pembangunan di Sabang.

"Dengan anggaran Rp 53,49 miliar, sekitar Rp 40 miliar dialokasikan untuk operasional, termasuk gaji dan kebutuhan rutin lainnya, sementara sisanya Rp 13,49 miliar digunakan untuk program strategis. Dengan pemotongan ini, tentu ada dampak yang harus kami hadapi," jelas Zulkarnaen.

Baca juga: Fajran Zain Deputi Umum BPKS, Gantikan Suprijal Yusuf, Ini Pesan Pj Wali Kota Sabang

Selain itu, Sabang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Dengan adanya pemangkasan anggaran ini, Zulkarnaen menilai bahwa berbagai program strategis yang telah dirancang untuk mendukung pengembangan Sabang sebagai destinasi wisata unggulan berpotensi mengalami kendala dalam realisasi.

"Kami bukan hanya fokus pada pembangunan, tetapi juga bagaimana memastikan kenyamanan dan keamanan bagi 45 ribu warga Indonesia yang tinggal di Sabang. 

Dengan keterbatasan anggaran ini, tentu akan ada tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan program yang telah kami siapkan," tambahnya.

Zulkarnaen juga menyoroti bahwa pemangkasan ini dapat berdampak pada upaya optimalisasi aset yang sedang dilakukan BPKS, termasuk pengelolaan pelabuhan yang menjadi jalur vital bagi masyarakat Sabang.

Oleh karena itu, pihaknya akan berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk mencari solusi terbaik.

Baca juga: BPKS Pasang 30 CCTV di Pelabuhan Balohan Sabang, Pastikan Keamanan Jelang Libur Nataru

"Kami tetap optimis bahwa pemerintah memiliki strategi dalam menghadapi situasi ini. 

Biasanya setelah adanya pemotongan anggaran, akan ada evaluasi dan simulasi untuk menentukan langkah selanjutnya," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin berandai-andai terkait dampak lebih lanjut dari pemangkasan ini.

"Kami yakin pemerintah akan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum keputusan final. Presiden juga pasti mendapat masukan dari kementerian terkait. 

Harapan kami, pemerintah tetap memberikan perhatian pada Sabang agar optimalisasi aset dan layanan bagi masyarakat tetap berjalan dengan baik," tutupnya.

Baca juga: Harga Dollar AS Hari Ini Rp 8.170 Heboh di Media Sosial, Ini Faktanya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved