Curhatan Wanita Lihat Suami Lebih Sayang Ibu dari Pada Istri dan Anak: Ya Allah, Berat Kali Cobaan

Curhatan Wanita Lihat Suami Lebih Sayang Ibu dari Pada Istri dan Anak: Ya Allah, Berat Kali Cobaan Saya

SERAMBINEWS.COM - Seorang istri mencurahkan isi hatinya tentang kekecewaannya terhadap sang suami yang lebih mementingkan ibunya dibanding keluarga kecilnya. 

Kisah ini menjadi viral di media sosial setelah banyak warganet yang merasa simpati dengan perjuangan wanita tersebut.

Menurut penuturannya, suaminya begitu terikat dengan ibunya hingga sering mengabaikan kebutuhan istri dan anak-anaknya. 

Bukti nyata adalah ketika dirinya yang tengah hamil tua harus tetap bekerja dan mengendarai sepeda motor sendirian tanpa dukungan dari suaminya.

Ia telah membicarakan hal ini kepada suaminya.

Namun alasan suaminya adalah anak laki-laki mengurus ibu sampai meninggal dunia.

Ia mengatakan, sikap suaminya yang memberi perhatian lebih terhadap ibunya membuat ia harus mengurus anak-anak, bayi dalam kandungan, dan urusan rumah tangga sendirian.

"Waktu seorang suami lebih banyak dihabiskan dengan ibunya dibandingkan dengan anak-anak dan istrinya,” ungkap wanita itu mengawali ceritanya, dilansir dari mStar, Senin (3/2/2025).

Wanita itu berbicara secara anonim tampa ingin disebutkan namanya.

Sang suami, menurutnya, sering memaksa dirinya untuk lebih mendahulukan sang ibu, sementara dirinya sering diabaikan.

Ketika mencoba menegur atau berbicara mengenai hal ini, suaminya justru marah dan tidak menerima kritik.

“Boleh sayang ibu, saya ga pernah larang. Tapi sampai istri mandiri dalam semua hal,” katanya.

“Dengan kondisi hamil untuk berangkat kerja, dan pergi bekerja dengan sepeda motor,”

"Ya Tuhan, betapa beratnya ujian seorang istri. Susahkan kalau istri jadi pilihan kedua. Semua-semua yang diutamakan ibu,” kata wanita itu dengan kecewa.

Hal lainnya, ketika ia menegur sikap suaminya, dia tidak terima dan malah dimarahi.

Sang istri memberikan teguran dengan harapan agar sang suami menyadari tanggung jawabnya terhadap keluarga dan berubah ke arah yang lebih positif.

"Ketika dimarahi, dia (suami) marah lagi pada saya,”

“Tak apa, semoga doa istri yang dianiaya ini terkabul,”

"Semoga saja dia (suaminya) berubah suatu hari nanti," katanya.

Ia menambahkan bahwa dirinya masih bertahan karena memikirkan kebutuhan anak-anaknya.

Lebih parahnya lagi, karena sikap suaminya, ia pun terpaksa berusaha sendirian, tanpa bantuan sang suami.

"Semuanya dilakukan sendiri. Sakit kalau dingat-ingat ketika kami memeriksa anak ke Klinik Kesehatan, lalu dia kembali ke rumah ibunya," jelasnya.

Kesedihan yang dialami wanita ini pun turut dirasakan warganet yang turut mendoakan dan memberikan kata-kata penyemangat.

Beberapa juga menyarankan bahwa wanita ini dapat berbicara dengan suaminya dengan damai.

"Jangan marah pada suamimu, cobalah bujuk dia.Laki-laki berperilaku seperti anak kecil yang belum dewasa,” kata warganet.

“Bangunlah. Nanti anak kamu akan melayani kamu seperti permaisuri. Seperti anak saya, siap kopek kulit rambutan tanpa disuruh, angkat baju dijemuran,”

"Jika aku seorang ibu, aku akan mengirim anakku kembali ke rumah istrinya. Saya selalu berpesan kepada para lelaki, kalau belum siap menikah, janganlah mempersulit anak perempuan orang lain,”

"Asam garam dalam pernikahan, sebaiknya ajak suami menemui konselor agar ia sadar akan tanggung jawabnya."

"Salahkan pola asuh, ibu seharusnya memarahi anak-anaknya jika mereka terlihat menghabiskan terlalu banyak waktu di rumah. Semoga sang istri bersabar dalam menghadapi ujian ini,”

"Saya salahkan suami itu, keinginannya untuk bergantung pada ibunya adalah keinginannya sendiri. Istri menjadi prioritas. Kadang kita malah tidak iri dengan ibu kita, tapi kita lihat istri kita," begitu komentar warganet.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)