Jadi Korban Penipuan, Konsumen ‘Geruduk’ Showroom Daihatsu Subulussalam, Kasatpol PP Pantau Lokasi

Laporan Khalidin Umar Barat I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Subulussalam, Baginda Nasution, SH bersama sejumlah personel turun langsung ke Showroom PT Astra Daihatsu Subulussalam Cabang Banda Aceh, Senin (3/2/2025).

Kedatangannya ke lokasi untuk mencegah hal-hal tak diinginkan yang dapat mengganggu ketertiban umum atas aksi belasan konsumen PT Astra Daihatsu di Subulussalam yang menjadi korban penipuan oknum sales perusahaan tersebut.

Baginda Nasution yang mendapat adanya aksi belasan konsumen PT Astra Daihatsu langsung mengecek lokasi.

Di sana, Baginda yang juga mantan Kadis Kominfo Subulussalam memberikan edukasi kepada para konsumen jika mau memprotes agar menempuh sesuai peraturan dan hukum.

Baginda sempat berkomunikasi dengan petinggi Showroom Daihatsu Subulussalam Cabang Banda Aceh agar para konsumen mendapat penjelasan.

Ada dua kali upaya menjembatani pihak konsumen dengan perusahaan dilakukan Baginda melalui komunikasi telepon selular.

Selanjutnya, Baginda juga meminta karyawan showroom yang ada di sana memberikan penjelasan kepada konsumen.

Pihak karyawan yang semuanya adalah sales penjualan mengaku jika mereka tidak bisa memberikan solusi.

Sebab, status mereka hanya karyawan biasa yang tidak dapat mengambil keputusan strategis perusahaan.

"Kami ini hanya karyawan biasa, tidak bisa mengambil keputusan," kata para karyawan.

Di lokasi tersebut, terdapat tiga karyawan berstatus sales penjualan Astra Daihatsu Subulussalam serta seorang lagi dari Meulaboh.

Intinya, papar Baginda, apa yang dialami konsumen memang menyedihkan.

Namun mereka tetap diimbau agar menempuh jalur resmi dalam melakukan tindakan, semisal melapor ke pihak kepolisian atau aparat penegak hukum. 

Seperti diberitakan, belasan warga mendatangi Showroom Daihatsu di Kota Subulussalam, Senin (3/2/2025).

Aksi warga tersebut menuntut pertanggungjawaban pihak showroom atas kasus penipuan yang dilakukan oleh sales perusahaan itu.

Para konsumen mengaku ada total milyaran uang mereka diduga digelapkan oleh sang sales.

Seperti disampaikan Suardi, salah seorang konsumen yang membeli mobil Daihatsu Terios tipe X dengan pembayaran Rp 100 juta, dan sisanya dilunasi setelah unit tiba.

Namun, kata Suardi, hingga satu bulan, mobil yang dibeli tak kunjung dia terima.

Suardi melakukan pembayaran pertama pada tanggal 12 Desember 2024.

Dia pun memperlihatkan kuitansi dan foto penyerahan uang di showroom.

"Janji secepatnya mobil ada tapi sampai satu bulan, tak kunjung dikeluarkan," tukas Suardi.

Sementara Syahril Tinambunan mengaku, membeli mobil Daihatsu Terios tipe x pada tanggal 11 November 2024.

Masalahnya, hingga sekarang Syahril belum menerima Surat Tanda Nomor Kendaran (STNK).

Syahril membeli mobil secara cash, namun belakangan dilaporkan jika kendaraannya tidak terdaftar di sistem.

"Saya beli mobil cash, tapi sesuai yang disampaikan Lukman selaku supervisor, mobil saya tidak terdaftar," ujar Syahril 

PT Astra Daihatsu Subulussalam Cabang Banda Aceh memberikan penjelasan terkait pengaduan belasan warga selaku konsumen yang merasa ditipu oleh oknum sales showroom terkait.

Penjelasan itu disampaikan karyawan PT Astra Daihatsu Subulussalam Cabang Banda Aceh saat menerima belasan warga yang menuntut pertanggungjawaban, Senin (3/2/2025).

Kantor penjualan/Showroom Astra Daihatsu berlokasi di Desa Penanggalan Barat, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Tiga karyawan berstatus sales Astra Daihatsu masing-masing Bukhari Bancin, Ishak AT, dan Jutawan Saing.

Ketiganya menerima belasan karyawan yang berbondong-bondong datang menuntut pertanggungjawaban perusahaan atas persoalan mereka.

Bukhari Bancin, perwakilan karyawan Showroom Astra Daihatsu mengakui, sebanyak 17 warga yang datang merupakan konsumen resmi.

Bukhari mengakui telah menerima komplain para konsumen tersebut dengan jumlah 17-an orang.

Namun, kata Bukhari, mereka hanyalah karyawan biasa dan tidak dapat memberikan solusi penyelesaian.

Untuk penyelesaian, Bukhari menyarankan pihak karyawan agar langsung ke atasan mereka atau perusahaan terkait.

Sebab, beber Bukhari, hanya perusahaanlah yang dapat memberikan solusi penyelesaian.

"Kami sarankan agar mereka menghubungi bos kami atau perusahaan, karena kalau kami ini hanya karyawan biasa," kata Bukhari.

Ada pun terduga pelaku penipu adalah salah satu sales PT Astra Daihatsu dan dikatakan sekarang belum ketahui keberadaannya.

Dalam hal ini, Bukhari tidak tau secara detail bagaimana kronologi detail hingga terjadi penipuan tersebut.

Oknum yang dilaporkan konsumen juga dibenarkan sebagai karyawan resmi pihak Daihatsu dengan jabatan koordinator sales.

Terduga pelaku berinisial RAIU dan disebut karyawan atau sales dengan jabatan tertinggi di Subulussalam. 

Kasus dugaan penipuan terhadap belasan konsumen yang dilakukan oleh oknum sales Showroom PT Astra Daihatsu Subulussalam Cabang Banda Aceh menyentak publik di daerah itu.

Betapa tidak, terduga pelaku berinisial RAIU disebut karyawan atau sales dengan prestasi terbaik se-Aceh sebagaimana disampaikan koleganya, Senin (3/2/2025).

Adalah Bukhari Bancin, salah seorang karyawan PT Astra Daihatsu Subulussalam Cabang Banda Aceh mengakui jika RAIU masih atasan mereka.

Dia menjadi karyawan sebagai sales sejak Maret 2022, dan jabatan tertinggi di Kota Subulussalam.

Selain itu, kata Bukhari, RAIU juga tercatat meraih prestasi gemilang sebagai sales terbaik di jajaran Astra Daihatsu se-Provinsi Aceh.

"Secara jabatan dia tertinggi, dia adalah koordinator kami dan prestasinya juga hebat. Dia masuk nominasi sales terbaik se-Aceh," terang para karyawan PT Astra Daihatsu kepada wartawan.

Dikatakan Bukhari, prestasi tersebut diraih lantaran sales RAIU mampu menjual sebanyak 110 unit kendaraan berbagai jenis selama tahun 2024.

Sejatinya, RAIU mendapat bonus tour ke Jepang pada Mei 2025 mendatang.

Selama ini, RAIU juga dikabarkan kerap mendapat bonus tour ke Malaysia atau daerah lain atas prestasinya di showroom.

Lantaran itu, ketika kasus dugaan penipuan merebak, bukan hanya menyentak publik, tapi para kolega RAIU di perusahaan tersebut.(*)