Dianggap Menyinggung Penggemar, Film A Business Proposal Diboikot Sebelum Tayang

Diketahui, film versi Indonesia ini menghadapi ancaman boikot dari para pencinta serial maupun webtoon aslinya asal Korea.

Editor: Nurul Hayati
Falcon
A Business Proposal versi Indonesia 

Diketahui, film versi Indonesia ini menghadapi ancaman boikot dari para pencinta serial maupun webtoon aslinya asal Korea.

SERAMBINEWS.COM - Rencana boikot film A Bussiness Proposal awalnya muncul setelah perkataan Abidzar Al-Ghifari yang menyinggung penggemar. 

Sebelumnya, Abidzar juga telah menuai kritik karena dinilai tak cocok menjadi pemeran utama.

Dalam sebuah siniar dalam rangka promosi A Business Proposal versi Indonesia, Abidzar mengatakan dirinya tak menonton serial A Business Proposal karena ingin menciptakan karakter sendiri.

Selain itu, putra mendiang Ustaz Jefri Al Buchori atau Uje ini juga menyindir para penikmat budaya Korea dengan perkataan fanatik.

Jelang penayangan film A Business Proposal, rumah produksi Falcon Pictures meminta maaf lewat sebuah surat terbuka.

Diketahui, film versi Indonesia ini menghadapi ancaman boikot dari para pencinta serial maupun webtoon aslinya asal Korea.

"Webtoon ini kami adaptasi karena kecintaan kami terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon dan serial. Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya," tertulis surat terbuka Falcon dikutip Kompas.com, Senin (3/2/2025). 

Baca juga: Punya Kekayaan Rp 1 Triliun, Raffi Ahmad Ternyata Juga Punya Utang Rp 136 Miliar

Falcon Pictures mengatakan film A Business Proposal yang digarap oleh Rako Prijanto sudah dikerjakan dengan penuh kehati-hatian.

Tak hanya mengambil unsur Koreanya, film yang juga dibintangi oleh Ariel Tatum ini menyisipkan sisi Indonesia di dalamnya.

"Hasilnya adalah cerita romantic-comedy yang menghormati cerita asli, juga lucu, hangat, meng-Indonesia dan menyentuh isu sosial terkini di masyarakat kita," lanjutnya. 

Sementara itu untuk permasalahan tokoh utama, Abidzar Al-Ghifari, Falcon Pictures merasa itu adalah hak seorang aktor untuk menonton karya sebelumnya atau tidak.

Pasalnya setiap aktor memiliki metode akting tersendiri yang tak bisa disalahkan.

"Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara, valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita," tulisnya. 

Terlepas dari itu, Falcon Pictures meminta maaf kepada pihak-pihak yang tersinggung atas masalah Abidzar Al-Ghifari.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved