Berita Banda Aceh

Aceh Nol Kasus PMK

"Update data PMK di Aceh hingga 7 Februari 2025 sudah zero (nol) kasus," kata Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Aceh, Zalsufran

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI
Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran. 

"Jika menemukan ternak yang sakit dengan gejala air liur berlebih, luka pada mulut dan kuku, pincang atau ambruk dan hilang nafsu makan, segera laporkan ke Nakeswan," Zalsufran, Kadisnak Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Peternakan (Disnak) Aceh mengumumkan bahwa wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di provinsi paling barat Sumatera tersebut telah berhasil dikendalikan, saat ini tercatat hewan ternak yang pernah terpapar PMK dinyatakan sudah sembuh seluruhnya.  

"Update data PMK di Aceh hingga 7 Februari 2025 sudah zero (nol) kasus," kata Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Aceh, Zalsufran, kepada Serambi, Sabtu (8/2/2025). 

Zalsufran mengatakan, sebelumnya jumlah ternak yang terjangkit PMK di Aceh mencapai 2.692 kasus dan 2.639 di antaranya dinyatakan sembuh. Lalu 34 ternak mati, dan 19 ekor harus dipotong paksa.

Menurut data, kata Zalsufran, 2.682 ekor ternak Aceh yang terpapar PMK tersebut tersebar di Kabupaten Aceh Timur sebanyak 1.132 ekor, Lhokseumawe 545, Kota Langsa 467, Aceh Utara 437, Bireuen 63, Aceh Tamiang 15, Aceh Barat 14, Bener Meriah 11, dan Aceh Selatan 8 kasus. 

Ia menyampaikan, sejak kasus PMK kembali merebak di Aceh, hingga saat ini pihaknya melalui petugas di tingkat kabupaten/kota tetap terus melakukan upaya pencegahan sehingga kasus tersebut tidak kembali muncul. 

Bahkan, kata Zalsufran, pihaknya juga tetap melakukan upaya vaksinasi tehadap hewan ternak. Zalsufran mengungkap, berhasilnya penanganan wabah PMK di Aceh ini tidak terlepas dari peran Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, yang gencar melakukan operasi pencegahan PMK dan bahkan terjun langsung ke peternak untuk melakukan vaksinasi.  "Ini semua berkat operasi yang dipimpin pak Pj Gubernur Aceh yang begitu gencar melakukan penanganan, sehingga hari ini PMK udah case," ucapnya. 

Zalsufran menambahkan, kendati wabah PMK di Aceh sudah nol kasus, ia meminta agar peternak tetap melakukan pembersihan dan deisinfeksi kandang, peralatan dan kenderaan secara rutin, serta mengelola limbah peternakan agar tidak menjadi sumber penularan penyakit.  "Jika menemukan ternak yang sakit dengan gejala air liur berlebih, luka pada mulut dan kuku, pincang atau ambruk dan hilang nafsu makan, segera laporkan ke Nakeswan," tuturnya. 

Sebelumnya, Pj Gubernur Aceh, Safrizal mengapresiasi Dinas Peternakan Aceh serta para tenaga kesehatan hewan di seluruh Aceh yang telah melakukan upaya maksimal dalam penanganan PMK. "Alhamdulillah, PMK berhasil kita tekan. Oleh karena itu, apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada seluruh nakeswan, Dinas Peternakan di kabupaten dan kota yang telah mendukung, membantu dan bekerja sama pada kerja besar ini," ujar Safrizal.

Sejak PMK marak, kata Safrizal, ia menginstruksikan Kadisnak Aceh untuk segera menerjunkan nakeswan ke kabupaten/kota guna berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan PMK.

"Jangan lengah, karena kerja-kerja kita adalah kerja tanpa jeda demi memastikan kesehatan ternak warga. Ingat, ternak sehat peternak bahagia, ternak sehat maka kita yang mengonsumsi hasil ternak juga Insya Allah akan sehat pula. Karena itu, kami ingatkan dinas dan masyarakat peternak ahar selalu waspada," pungkasnya. (ra)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved