Konflik Palestina dan Israel
AS Berencana Kuasai Gaza,Pakar Ungkap Prediksi Hal yang Akan Terjadi Jika Trump Ambil Alih Palestina
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah mengusulkan negaranya untuk mengambil alih Jalur Gaza.
SERAMBINEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini mengusulkan agar negaranya mengambil alih pengelolaan Jalur Gaza.
Tidak hanya itu, Trump juga mencuatkan ide kontroversial untuk memindahkan paksa warga Palestina yang tinggal di Gaza ke negara-negara Arab, seperti Yordania dan Mesir, sebagai bagian dari solusi bagi konflik Israel-Palestina.
Usulan tersebut langsung memicu penolakan keras dari berbagai pihak, termasuk negara-negara Arab, negara-negara lainnya, dan lembaga internasional.
Banyak yang menilai bahwa ide ini tidak hanya melanggar hak-hak dasar warga Palestina, tetapi juga berpotensi memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Robert Inlakesh, seorang jurnalis ternama dan pakar kajian Timur Tengah, memberikan pandangannya terkait usulan Trump.
Menurutnya, ada kemungkinan kecil bahwa rencana tersebut bakal terealisasi, mengingat reaksi negatif yang datang dari berbagai pihak.
Inlakesh juga berpendapat bahwa Trump mungkin mengajukan ide ini sebagai upaya untuk menjaga koalisi sayap kanan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tetap utuh.
Selain itu, dia menduga langkah ini bisa menjadi upaya untuk menutupi kegagalan Israel dalam mengalahkan Hamas dan memperbesar ekspansionisme Israel di wilayah tersebut.
Lalu, apa yang akan terjadi jika AS di bawah Trump nekat menyerbu Gaza untuk mengambil alih tanah Palestina itu?
Dalam kolom opini yang terbit di media Palestine Chronicle hari Jumat, (7/2/2025), Inlakesh memprediksi AS akan menemui kesulitan besar.
Dia mengatakan ada banyak orang yang menganggap usul Trump sebagai deklarasi perang dan upaya pembersihan etnis Palestina. AS akan memerlukan invasi berskala penuh untuk menjalankan rencananya.
Pada mulanya Inlakesh menyinggung kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Gaza yang terus melawan serangan besar Israel yang didukung AS dan negara Eropa selama 15 bulan.
Netanyahu terus mengatakan Israel punya tujuan besar di Gaza, yakni menghancurkan Hamas. Namun, hingga kini Israel masih gagal mencapai tujuannya.
“Karena Israel pada kenyataannya tidak pernah membuat rencana untuk menghalahkan kelompok-kelompok bersenjata Palestina, Israel malah melakukan genosida, menghancurkan hampir semua infrastruktur di Gaza, dan terkadang melakukan pembunuhan yang ditargetkan,” katanya.
“Ide yang muncul pada permulaan perang, yakni tentara Israel akan pergi dari rumah ke rumah, jalan ke jalan, dengan pasukan darat, membersihkan area, terlibat dalam pertempuran sengit, dan menembus sistem terowongan bawah tanah Gaza, benar-benar tidak dapat terealisasikan.”
Israel Serang Rumah Sakit Nasser di Gaza, 15 Orang Tewas Termasuk 4 Jurnalis |
![]() |
---|
Israel Siap Gencatan Senjata Jika Hamas Dibubarkan? Trump Ultimatum Hamas: Terima atau Hancur! |
![]() |
---|
Dubes AS Mike Huckabee Tolak Palestina di Tepi Barat: Kenapa Harus di Tanah yang Sama dengan Israel? |
![]() |
---|
Biadab! Israel Kembali Bantai Puluhan Warga Gaza di Titik Bantuan di Tengah Kelaparan |
![]() |
---|
Misi Kemanusiaan Disergap! Israel Tahan Kapal Bantuan Bersama Greta Thunberg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.