Berita Banda Aceh
USK dan KKR Aceh Jalin Kerja Sama Rawat Perdamaian
Masthur mengatakan KKR Aceh merupakan lembaga yang dibentuk para juru runding damai Aceh dulu.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammmad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh sepakat menjalin kerja sama demi merawat perdamaian Aceh. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Ketua KKR Aceh, Masthur Yahya, S.H., M.Hum dengan Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan di Ruang Mini Rektor USK, Senin (10/2/2025).
Pada kesempatan itu, Masthur mengatakan KKR Aceh merupakan lembaga yang dibentuk para juru runding damai Aceh dulu.
Mengingat ada satu klausul penting yang harus ditunaikan, yaitu bagaimana perdamaian ini dirawat dalam bingkai pemenuhan hak-hak sipil yang bertikai kala itu.
Selanjutnya, Masthur menjelaskan ada tiga landasan tugas dari KKR yaitu menemukan kebenaran di masa lalu, menjadi mediator untuk melakukan rekonsiliasi pelaku dengan korban, dan rekomendasi reparasi dalam berbagai bentuk terhadap korban. Baik dari pihak sipil biasa, TNI maupun GAM.
Baca juga: Bahas Qanun KKR, Komisi II DPR RI Akan Pertemukan Kemendagri dengan Pemerintah Aceh dan KKR
Oleh karena itu, karena lembaga KKR ini merupakan lembaga yang menjadi pengawal keberlanjutan perdamaian di Aceh.
Maka KKR Penting bersinergi dengan semua pihak yang ada di Aceh. Baik ulama, akademisi maupun pemerintah.
“Maka dalam pandangan kami USK dan UIN adalah dua buah kampus di Aceh, yang menjadi representasi keilmuan dan pengaruhnya terhadap masyarakat Aceh. Kami ingin bekerja sama dalam hal melancarkan tugas KKR Aceh,” ucapnya.
Selanjutnya, Rektor USK menyambut baik kerja sama ini sebab sangat sejalan dengan tekad USK untuk merawat perdamaian Aceh.
Baca juga: Harga Emas Naik Tajam, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram pada Selasa 11 Februari 2025
Bentuk komitmen tersebut di antaranya adalah, USK memiliki Pusat Riset Perdamaian dan Resolusi Konflik. Selain itu, USK juga akan mendirikan Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik.
Oleh sebab itu, USK sangat terbuka dengan peluang kerja sama baru dengan KKR Aceh.
Sebab hak-hak korban konflik itu harus diselesaikan dari berbagai aspek. Baik ekonomi, sosial, hukum dan lainnya.
“Ini peluang bagi kita, selain kajian-kajian untuk identifikasi kasus dan peluang penyelasaiannya. Jadi kerja sama ini sangat baik demi terawatnya perdamaian Aceh,” ucap Rektor.(mun)
Baca juga: Gub/Wagub Aceh Dilantik Lebih Cepat dari Provinsi Lain, Haji Uma: Bukti Pusat Hargai Kekhususan Aceh
DPRA Sebut Kesenjangan Akses Pendidikan Jadi Tantangan, Hardikda 2025 Jadi Momen Pemerataan |
![]() |
---|
Belajar Makin Seru, Guru SDN Rumpet Dibekali Pengembangan Media Belajar Berbasis Esembler Edu |
![]() |
---|
Aplikasi Byond Sedang Alami Gangguan, Pihak BSI: Sedang Optimalisasi Sytem |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Harap Hardikda Jadi Momen Tingkatkan Mutu Pendidikan dan Karakter Siswa |
![]() |
---|
Abang Samalanga Sempat Diinfus sebelum Temui Massa Demo di DPRA Kemarin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.