Cek Harga Emas Antam Hari Ini per Tanggal 15 Februari 2025, Naik atau Turun?

SERAMBINEWS.COM-Harga emas batangan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam) mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp 9.000 per gram.

 Berdasarkan informasi yang didapat dari situs Logam Mulia, harga emas Antam per hari ini tercatat mencapai Rp 1.701.000 per gram.

Hal ini diketahui meningkat dibandingkan dengan harga sebelumnya yang sebesar Rp 1.692.000 per gram.

Selain itu, harga buyback untuk emas Antam juga naik Rp 9.000, kini berada di angka Rp 1.552.000 per gram.

Buyback adalah harga yang diberikan oleh Antam kepada investor saat mereka menjual kembali emas yang dimiliki.

Baca juga: Emas di Banda Aceh Nyaris Rp 5 Juta per Mayam, Pengamat Ingatkan Potensi Perubahan Harga

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan dikenakan pajak penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,9 persen.

Namun, bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), terdapat potongan pajak sebesar 0,25 persen untuk setiap transaksi pembelian, sesuai dengan ketentuan dalam PMK Nomor 38 Tahun 2023.

Setiap transaksi pembelian emas batangan juga akan disertai dengan bukti potong PPh 22. 

Untuk transaksi buyback, PPh 22 akan dikenakan sesuai dengan ketentuan dalam PMK Nomor 34 Tahun 2017.

Penjualan emas batangan kembali ke Antam dengan nilai transaksi lebih dari Rp 10 juta akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP, dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP.

 Berikut adalah rincian harga emas Antam pada hari ini:

• 0,5 gram: Rp 900.500
•  1 gram: Rp 1.701.000
• 2 gram: Rp 3.342.000
• 3 gram: Rp 4.988.000
• 5 gram: Rp 8.280.000
•  10 gram: Rp 16.505.000
• 25 gram: Rp 41.137.000
• 50 gram: Rp 82.195.000
• 100 gram: Rp 164.312.000
•  250 gram: Rp 410.515.000
• 500 gram: Rp 820.820.000
•  1.000 gram: Rp 1.641.600.000

Baca juga: Harga Emas Dunia Anjlok Disebabkan Para Investor Sedang Menunggu Pidato Pelantikan Trump

Baca juga: Harga Emas Dunia Lesu Hari Ini, Imbas Aksi Ambil Untung dan Menunggu kebijakan Federal Reserve

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)