Luar Negeri
Terungkap Alasan Lebanon Blokir Pesawat Iran yang Hendak Mendarat di Beirut
"Pihak Amerika memberi tahu pihak Lebanon bahwa Israel serius dengan ancamannya," imbuh sumber itu.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Lebanon menolak izin bagi penerbangan Iran untuk mendarat di Beirut dua kali pada minggu ini usai Amerika Serikat memperingatkan Israel bakal menembak jatuh pesawat tersebut.
Demikian diungkapkan sumber keamanan Lebanon kepada AFP pada Sabtu (15/2/2025).
Diketahui, insiden pertama terjadi pada Kamis, ketika otoritas Lebanon mengirim pesan ke Iran bahwa penerbangan menuju Beirut tidak diperbolehkan.
"Melalui Amerika, Israel memberi tahu negara Lebanon bahwa mereka akan menargetkan bandara jika pesawat Iran mendarat di Lebanon," kata sumber itu, dikutip dari kantor berita AFP pada Minggu (16/2/2025).
"Pihak Amerika memberi tahu pihak Lebanon bahwa Israel serius dengan ancamannya," imbuh sumber itu.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon kemudian menolak izin untuk penerbangan itu, setelah berkonsultasi dengan perdana menteri dan presiden.
Dijelaskan, pesan itu disampaikan sebelum penerbangan atau pesawat lepas landas, kata sumber itu.
Baca juga: VIDEO Israel Ancam Serang Fasilitas Nuklir Teheran, Iran, 100 Diserang, Kami Bangun 1 000 Nuklir
Selain itu, penerbangan lain juga dilarang lepas landas dari Iran pada Jumat yang memicu protes di Lebanon dari para pendukung kelompok Hizbullah, yang memblokir jalan menuju satu-satunya bandara internasional di negara itu.
"Keamanan bandara Beirut lebih diutamakan daripada pertimbangan lainnya," kata Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam pada Sabtu.
"Dan keselamatan para pelancong serta keselamatan warga Lebanon adalah elemen-elemen yang tidak akan kami kompromikan," ungkap Salam.
Diketahui, Israel telah beberapa kali menuduh Hizbullah menggunakan bandara di Beirut untuk membawa senjata dari Iran.
Akan tetapi, kelompok bersenjata tersebut dan para pemimpin Lebanon telah membantah tuduhan tersebut.
Sementara gencatan senjata yang rapuh telah diberlakukan di Lebanon sejak 27 November 2024, usai lebih dari setahun permusuhan dan dua bulan perang terbuka antara Israel dan Hizbullah.
Baca juga: Prabowo Akui Rp 24 Triliun Hasil Efisiensi Anggaran untuk Biayai Makan Bergizi Gratis
Baca juga: Niat Shalat Tarawih dan Witir Amalan Bulan Ramadhan 2025 Lengkap Bacaan Arab Latin
Baca juga: Kejam, Ibu Aniaya dan Siram Air Panas Anak Balitanya di Sidoarjo, Dipicu Gegara Ngompol di Kasur
Demonstrasi Anti-Imigrasi di Belanda Rusuh: Mobil Polisi Dibakar, 30 Orang Ditangkap |
![]() |
---|
Dua Ledakan Bom Bunuh Diri Guncang Pakistan, 11 Orang Tewas |
![]() |
---|
Tyler Robinson Pembunuh Charlie Kirk Mulai Disidang, Jaksa Tuntut Hukuman Mati |
![]() |
---|
Tampang 5 Pelaku Pembunuhan Zetro Leonardo Staf KBRI Peru, Eksekutor Penembakan Terungkap |
![]() |
---|
Demo di Nepal Berakhir Usai 51 Orang Tewas, Gen Z Bersih-Bersih Jalan dan Kembalikan Barang Jarahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.