Luar Negeri

Terungkap Alasan Lebanon Blokir Pesawat Iran yang Hendak Mendarat di Beirut

"Pihak Amerika memberi tahu pihak Lebanon bahwa Israel serius dengan ancamannya," imbuh sumber itu.

Editor: Faisal Zamzami
Anews/tangkap layar
SERANGAN ISRAEL DI LEBANON - Asap-asap mengepul dari peledakan rumah di Lebanon Selatan oleh Pasukan Israel di tengah perjanjian gencatan senjata. Pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara baru terhadap kota Nabatieh di selatan Lebanon pada akhir 28 Januari, melukai sedikitnya 24 orang hanya beberapa hari setelah Beirut menerima perpanjangan gencatan senjata yang diamanatkan AS. 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Lebanon menolak izin bagi penerbangan Iran untuk mendarat di Beirut dua kali pada minggu ini usai Amerika Serikat memperingatkan Israel bakal menembak jatuh pesawat tersebut.

Demikian diungkapkan sumber keamanan Lebanon kepada AFP pada Sabtu (15/2/2025).

Diketahui, insiden pertama terjadi pada Kamis, ketika otoritas Lebanon mengirim pesan ke Iran bahwa penerbangan menuju Beirut tidak diperbolehkan.

"Melalui Amerika, Israel memberi tahu negara Lebanon bahwa mereka akan menargetkan bandara jika pesawat Iran mendarat di Lebanon," kata sumber itu, dikutip dari kantor berita AFP pada Minggu (16/2/2025).

"Pihak Amerika memberi tahu pihak Lebanon bahwa Israel serius dengan ancamannya," imbuh sumber itu.

 
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon kemudian menolak izin untuk penerbangan itu, setelah berkonsultasi dengan perdana menteri dan presiden.

Dijelaskan, pesan itu disampaikan sebelum penerbangan atau pesawat lepas landas, kata sumber itu.

Baca juga: VIDEO Israel Ancam Serang Fasilitas Nuklir Teheran, Iran, 100 Diserang, Kami Bangun 1 000 Nuklir

Selain itu, penerbangan lain juga dilarang lepas landas dari Iran pada Jumat yang memicu protes di Lebanon dari para pendukung kelompok Hizbullah, yang memblokir jalan menuju satu-satunya bandara internasional di negara itu.

"Keamanan bandara Beirut lebih diutamakan daripada pertimbangan lainnya," kata Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam pada Sabtu.

"Dan keselamatan para pelancong serta keselamatan warga Lebanon adalah elemen-elemen yang tidak akan kami kompromikan," ungkap Salam.

Diketahui, Israel telah beberapa kali menuduh Hizbullah menggunakan bandara di Beirut untuk membawa senjata dari Iran

Akan tetapi, kelompok bersenjata tersebut dan para pemimpin Lebanon telah membantah tuduhan tersebut.

Sementara gencatan senjata yang rapuh telah diberlakukan di Lebanon sejak 27 November 2024, usai lebih dari setahun permusuhan dan dua bulan perang terbuka antara Israel dan Hizbullah.

Baca juga: Prabowo Akui Rp 24 Triliun Hasil Efisiensi Anggaran untuk Biayai Makan Bergizi Gratis

Baca juga: Niat Shalat Tarawih dan Witir Amalan Bulan Ramadhan 2025 Lengkap Bacaan Arab Latin

Baca juga: Kejam, Ibu Aniaya dan Siram Air Panas Anak Balitanya di Sidoarjo, Dipicu Gegara Ngompol di Kasur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved